PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) bersama SOS Children’s Villages menggelar program pendampingan untuk anak dan remaja yang telah atau terancam kehilangan pengasuhan orang tua.
Program pendampingan dan pengasuhan ini digelar tak lepas dari berbagai fakta yang muncul di Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2018, terdapat sekitar 4,1 juta anak kehilangan pengasuhan orang tua kandung dan harus tinggal bersama keluarga lain atau bahkan ditelantarkan. Anak dan remaja yang tidak mendapatkan pengasuhan orang tua cenderung terdampak lebih parah ketika terjadi bencana, termasuk pandemi Covid-19. Sementara itu, tidak ada yang dapat membantu penuhi kebutuhan mereka sebagai seorang anak dan remaja.
Oleh karena itu, anak dan remaja membutuhkan perhatian lebih saat ini. SOS Children’s Villages Indonesia sebagai organisasi nirlaba yang fokus pada pengasuhan alternatif dan penguatan keluarga rentan, mengambil bagian dengan mendirikan desa anak untuk 946 anak yang telah kehilangan pengasuhan di 8 lokasi di Indonesia. Selain itu, SOS juga memiliki program penguatan keluarga bagi keluarga rentan di 10 lokasi. Dari ribuan keluarga yang didampingi, SOS juga memastikan 6.333 anak yang berisiko kehilangan pengasuhan mendapatkan pemenuhan atas hak-hak mereka.
HSBC Indonesia sebagai salah satu mitra dan pemangku kepentingan dari sektor swasta, menaruh perhatian khusus pada masa depan anak dan remaja Indonesia yang telah atau terancam kehilangan pengasuhan orang tua. “Dengan semangat membantu anak-anak dan remaja bangkit dari dampak pandemi, HSBC Indonesia turut berkontribusi bagi generasi bangsa dengan mendukung pendampingan anak-anak SOS Children’s Villages,” ujar Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia François De Maricourt, pada hari ini (25/2) saat konferensi pers yang digelar secara virtual.
Lebih jauh ia menjelaskan, pendampingan tersebut dilakukan melalui beberapa kanal, yaitu program kesehatan, dukungan infrastruktur pembelajaran, dan pelatihan keahlian bagi remaja. Program ini akan berjalan selama satu tahun di 2021. Harapannya, program ini mampu memberikan pembekalan dan penguatan bagi anak dan remaja untuk menghadapi tantangan dan kebutuhan di masa pandemi, demi masa depan yang baik bagi mereka dan bangsa.
“Sejak lama, HSBC memberikan dukungan di bidang edukasi di seluruh dunia, terutama dalam membantu generasi muda yang kurang beruntung mengakses pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Saat ini, upaya kami bertitik berat pada pengembangan kemampuan kerja yang dibutuhkan di dunia modern. Dengan teknologi yang berkembang pesat, berbagai keterampilan kini dibutuhkan untuk berhasil di tempat kerja” paparnya.
Ditambahkan Nuni Sutyoko, Head of Corporate Sustainability PT Bank HSBC Indonesia, “Anak dan remaja rentan merupakan bagian tak terpisahkan dari masa depan kita. Dampak pandemi yang dialami memiliki tantangan lebih untuk keseharian mereka. Kami berharap program pendampingan ini turut memastikan masa depan masyarakat Indonesia yang memiliki ketahanan kuat.”
SOS Children’s Villages Indonesia juga mengapresiasi untuk segala bentuk perhatian yang telah diberikan oleh HSBC Indonesia. “Bantuan dan kontribusi dari HSBC telah kami rasakan beberapa tahun ke belakang. Sekarang merupakan masa yang sulit, namun HSBC terus mendukung pengasuhan berkualitas untuk anak Indonesia melalui program kesehatan, pengadaan infrastruktur pembelajaran, dan juga pelatihan keahlian bagi remaja-remaja kita,” ungkap Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia.
Sejatinya, kolaborasi antara SOS Children’s Villages Indonesia dan HSBC Indonesia ini selaras dengan komitmen yang mendukung terwujudnya Sustainable Development Goals (SDG’S) nomor 4, 10, dan 17 yang mengupayakan pendidikan dan pelatihan bermutu untuk mengurangi ketimpangan di masyarakat melalui membangun kemitraan.