Ini Upaya Ajinomoto dalam Menerapkan Prinsip Sustainability

MIX.co.id - Sustainability atau upaya keberlanjutan tengah digencarkan hampir semua para pelaku bisnis. Tanpa terkecuali, PT Ajinomoto Indonesia yang telah melakukan upaya keberlanjutan dengan terus berinovasi dengan memanfaatkan sisa proses pembuatan Monosodium Glutamat (MSG) untuk menghasilkan produk-produk samping (By Product) yang dapat digunakan kembali.

Salah satu yang dilakukan Ajinomoto dari pemanfaatan sisa proses pembuatan MSG adalah membuat produk alternatif tambahan nutrisi pakan ternak Fermented Mother Liquor (FML). Produk ini merupakan bahan baku yang mengandung protein dan senyawa asam amino bebas tinggi untuk kemudian dicampurkan ke dalam pakan ternak.

“Aktivitas pengolahan produk samping (By Product) sejalan dengan Ajinomoto Share Value (ASV) perusahaan. Ajinomoto Indonesia mulai melakukan pengolahan, yang dalam prosesnya mengacu pada Eco Activity dan Bio Cycle. Seperti yang kita ketahui, bahan baku utama produksi MSG adalah gula yang difermentasi, yaitu tetes tebu, tepung tapioka, dan lain sebagainya. Dari proses produksi tersebut akan menghasilkan produk samping yang kemudian dapat diolah menjadi produk dan memiliki nilai jual, dalam hal ini menghasilkan Fermented Mother Liquor (FML),” papar Yudho Koesbandryo, Factory Manager sekaligus Direktur PT Ajinomoto Indonesia.

Lebih jauh ia menegaskan, FML adalah salah satu alternatif bahan pakan ternak yang berkualitas, karena tidak ada penambahan material lain dan memiliki harga yang sangat terjangkau. Hal ini tentunya menjadi strategi yang baik dalam pemeliharaan dan meningkatkan produksi hewan ternak.

FML didistribusikan menggunakan truk tangki secara langsung ke pabrik pakan ternak, produsen silase, dan ke konsumen pengguna (peternak). Cakupan distribusi FML berada pulau Jawa, Lampung, dan Sumatera, dimana populasi ternak terbesar berada di Jawa dan Lampung. Untuk proses pengaplikasiannya, FML dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya menggunakan komposisi 3-5% ke dalam campuran pakan ternak, juga dapat dicampurkan secara langsung ke air minum ternak. Selain itu, FML juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan silase (pakan berkadar air tinggi) dengan mencampurkan FML sebanyak 3 -5% ke dalam hijauan atau sisa biomass pertanian (rumput, daun, jerami padi, dan lainnya).

Diakui Yudho, Ajinomoto akan terus berupaya untuk menciptakan berbagai inovasi ramah lingkungan, mengacu pada Eco Activity dan Bio Cycle yang telah diterapkan sebelumnya pada seluruh proses produksi (By Product) Ajinomoto.

“Melalui FML ini, harapannya dapat membantu para peternak dalam hal budi daya dan perawatan ternak yang berkualitas dan tentunya aman bagi kesehatan ternak. Kami akan terus berkomitmen untuk menciptakan inovasi melalui pemanfaatan hasil proses produksi yang ada. Kami juga berharap Ajinomoto dapat memberikan dampak yang positif pada lingkungan sekaligus mendukung budi daya peternakan berkelanjutan di Indonesia,” urai Yudho.

Melalui Departemen Agri Dev, Ajinomoto terus berkomitmen melakukan aktivitas pengolahan produk samping dari hasil produksi MSG dan makanan serta sampah domestik lainnya menjadi produk yang memiliki nilai jual. “Hal ini menjadi bentuk salah satu komitmen perusahaan dalam menjaga keragaman hayati, kualitas sumber daya air dan tanah, hingga meningkatkan produktivitas tanaman maupun kesejahteraan para petani,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)