Ini Upaya KGSB Dorong Siswa Bijak Gunakan Gawai

MIX.co.id - Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB) berkolaborasi dengan Rumah Guru BK (RGBK) menggelar Webinar bertajuk "Remaja dan Gawai". Digelar pada pertengahan Mei ini (14/5), webinar kali ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para guru tentang bagaimana mengedukasi siswa mengenai penggunaan gawai yang tepat. Ratusan guru dan pengajar dari tingkat PAUD hingga Perguruan Tinggi di Indonesia serta Timor Leste berpartisipasi pada webinar ini.

Webinar ini menghadirkan pembicara ahli di bidang psikologi dan pendidikan, yaitu Sekretaris Program Studi Sarjana Psikologi/Psikolog Klinis Fakultas Psikologi UNIKA Atma Jaya Nanda Rosalia, M.Psi dan Founder Rumah Guru BK sekaligus Widyaiswara Kemendikbud Ristek RI Ana Susanti, M.Pd. CEP, CHt.

Founder KGSB Ruth Andriani menerangkan, "Gawai tidak bisa kita lepaskan dari para remaja saat ini. Karena penggunaan gawai dan internet adalah bagian dari perubahan zaman yang tidak mungkin kita tolak. Dan selama pandemi, penggunaan internet dan gawai menjadi semakin akrab di sisi remaja. Dalam dunia pendidikan, kemajuan teknologi juga menuntut para guru untuk turut memberikan edukasi kepada siswa agar bijak menggunakan gawai."

Ditambahkan Sekretaris Program Studi Sarjana Psikologi/Psikolog Klinis Fakultas Psikologi UNIKA Atma Jaya Nanda Rosalia, selama ini sisi negatif gawai mendapat perhatian lebih banyak dibandingkan sisi positifnya. Padahal bagi generasi sekarang, melakukan sesuatu tanpa bantuan gawai terasa menghambat.

"Sebenarnya, ada tiga pemanfaatan teknologi positif pada remaja. Pertama, untuk kenikmatan hidup yang membuat diri merasa nyaman, senang, dan merasakan berbagai emosi positif. Contohnya, mendengarkan musik favorit, bermain game, dan sebagainya. Kedua, pengembangan diri yang bertujuan untuk membuat diri merasa bermakna. Contohnya, belajar via youtube dan google atau mengembangkan hobi dan keterampilan, e-training, dan sebagainya. Ketiga, hubungan sosial untuk terhubung dengan orang lain atau komunitas, serta berpartisipasi dan berbagi. Contohnya, bersosial media dan penggalangan dana sosial," paparnya.

Menurutnya, seorang guru wajib piawai memanfaatkan teknologi agar dapat membimbing siswa memanfaatkan teknologi positif dari gawai, seperti memberikan tugas yang menggunakan teknologi. Banyak yang dapat dilakukan guru dalam memanfaatkan teknologi gawai. Misalnya dalam memanfaatkan sosial media, guru harus memahami sosial media yang hendak digunakan dan juga mudah untuk dipahami oleh semua siswa.

Founder Rumah Guru BK serta Widyaiswara Kemendikbud Ristek RI Ana Susanti menguraikan, "Kita sebagai tenaga pendidik harus menyadari potensi risiko terkait penggunaan ponsel cerdas yang tidak tepat. Salah satu peran Guru BK harus memantau, bekerja sama dengan orang tua, melihat kemungkinan efek samping terkait untuk mengenali tanda dan gejala awal yang mengarah atau berisiko tinggi kecanduan."

Dia menegaskan, kolaborasi adalah kunci dalam melakukan pemantauan. "Guru BK perlu melakukan intervensi yang diperlukan untuk mencegah atau menurunkan dampak merugikan dari penggunaan smartphone secara berlebihan terhadap kesehatan anak dan remaja," saran Ana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)