Johnson & Johnson dan PJI Jadikan 200 Remaja Perempuan Sebagai Duta Kebersihan Menstruasi

Studi “Menstrual Hygiene Management in Indonesia” yang dirilis Burnet Institute pada 2015 mengungkapkan bahwa hanya 63% remaja perempuan yang sungguh memahami apa yang terjadi ketika mentruasi pertama (menarke) dan hanya 55% yang merasa siap. Selain itu, kesadaran mereka akan perilaku hidup bersih dan sehat saat menstruasi juga masih relatif rendah. Tercatat, ada 1 dari 2 remaja perempuan yang tidak mengganti pembalut mereka setiap 4-8 jam serta tidak mencuci tangan mereka dengan sabun sebelum dan sesudah menggantinya.

Berangkat dari fakta itu, PT Johnson & Johnson Indonesia (Johnson & Johnson Indonesia) bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) memberikan edukasi manajemen kebersihan kepada remaja perempuan. Digelar secara daring (virtual) pada hari ini (25/5), program edukasi ini diharapkan dapat membantu remaja perempuan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai kesehatan reproduksi sejak dini. Dengan demikian, mereka mampu mempraktikan pola hidup sehat dan bersih saat mengalami menstruasi. Tayangan program edukasi ini juga dapat disaksikan kembali melalui partform Youtube.

Diungkapkan Devy Yheanne, Country Leader of Communications and Public Affairs PT Johnson & Johnson Indonesia, sebenarnya dedikasi untuk mendukung kesehatan perempuan telah dimulai sejak Johnson & Johnson berdiri pada tahun 1886. Kala itu, kebanyakan dari karyawannya adalah wanita yang membuat Johnson & Johnson sadar untuk memenuhi kebutuhan serta mengedukasi para wanita.

“Beberapa tahun yang lalu, norma sosial masih menganggap menstruasi sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan. Komitmen ini kemudian menjadi tradisi bagi Johnson & Johnson secara global untuk terus meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan kaum perempuan selama lebih dari 130 tahun,” katanya.

Bersamaan dengan berbagai inovasi perawatan kesehatan, lanjut Devy, tradisi ini juga hadir dalam wujud inisiatif pendidikan WiSTEM2D (Women in Science, Technology, Engineering, Math, Manufacturing, and Design) yang memberdayakan perempuan muda lewat edukasi di enam bidang tersebut.

Digelar hari ini (25/5), WiSTEM2D Talk dihadirkan untuk menyediakan wawasan berbasis sains yang dapat menjawab berbagai keraguan remaja perempuan seputar manajemen kebersihan menstruasi. “Berbekal pengalaman ini, kami mendorong ke-200 remaja perempuan untuk menjadi duta kebersihan menstruasi dengan membagikan pengetahuan yang telah diperoleh kepada kaum perempuan lainnya di lingkungan terdekat mereka. Hal ini selaras dengan keyakinan kami bahwa kaum perempuan dapat menjadi katalisator untuk mewujudkan individu, komunitas, dan dunia yang lebih sehat,” yakinnya.

Menstruasi nyatanya belum menjadi isu yang lumrah dibicarakan oleh masyarakat Indonesia. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017 mengindikasikan 1 dari 5 remaja perempuan tidak pernah berdiskusi seputar menstruasi dengan orang dewasa sebelum mengalami menarke. Selain itu, 41% remaja perempuan memilih untuk merahasiakan bila sedang menstruasi guna menghindari rasa malu dan takut terhadap orang lain di sekolah, terutama remaja laki-laki. Bahkan, hal ini menjadi salah satu alasan yang menyebabkan 1 dari 6 remaja perempuan terpaksa tidak masuk sekolah selama satu hari atau lebih pada saat mereka sedang menstruasi.

“Pengetahuan yang kurang memadai mengenai menstruasi telah membatasi partisipasi dan prestasi remaja perempuan di sekolah. Oleh karena itu, edukasi manajemen kebersihan menstruasi ini perlu digalakkan guna memberikan kepercayaan diri bagi mereka untuk mendobrak batasan yang ada serta memiliki peluang tanpa batas dalam mencapai potensi diri yang terbaik,” ucap Natalia Soebagjo, Dewan Nasional Prestasi Junior Indonesia.

Dia juga berharap program edukasi ini dapat menginspirasi para orang tua dan guru untuk mulai aktif membuka komunikasi mengenai menstruasi di lingkup keluarga, sekolah, bahkan komunitas serta dapat membantu pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dalam hal Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan dan Kesetaraan Gender.

WiSTEM2D Talk kali ini menghadirkan tiga pakar untuk memberikan pemahaman yang komprehensif seputar manajemen kebersihan menstruasi dari perspektif kesehatan dan juga psikologis. Antara lain, Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Damarizqa Dara Sjahruddin, M.Ked.Klin., SpOG.; Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psi.; dan Brand Manager Neutrogena & Aveeno Femi Dwi Narita Suryani, S.E., ARAD.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)