Kampanye Edukasi INSPIRAKTIF dari Coca-Cola

World Without Waste” merupakan komitmen ambisius The Coca-Cola Company dalam mengurangi sampah kemasan plastik. Komitmen yang dirilis pada tahun 2018 itu juga diimplementasikan di Indonesia melalui serangkaian kegiatan yang mengajak masyarakat untuk berpartisipasi mengurangi sampah plastik melalui pendekatan ekonomi sirkular.

Salah satu upaya untuk membangun kesadaran masyarakat Indonesia akan sampah plastik, Coca-Cola Indonesia menggelar kampanye edukasi INSPIRAKTIF--yang merupakan kependekan dari Inspirasi, Aksi, Positif—selama dua hari (29-30 September 2019), di FX Sudirman, Jakarta.

Diungkapkan Triyono Prijosoesilo, Public Affairs and Communications Director Coca-Cola Indonesia, kampanye edukasi ini merupakan upaya Coca-Cola dalam membangun awareness sekaligus eskosistem ekonomi sirkular terkait program “World Without Wasta”.

Sebagai langkah awal, kami menggelar kampanye edukasi ini di Kota Jakarta. Kami berharap melalui kampanye ini, para pengunjung yang hadir dapat menyebarkan cerita positif ekonomi sirkular terkait sampah plastik. Tidak tertutup kemungkinan, kampanye edukasi ini akan hadir di kota-kota lain di Indonesia,” paparnya.

Pada pameran edukasi INSPIRAKTIF, Coca-Cola menampilkan potret di balik aliran limbah pasca konsumsi yang menarik di Indonesia. Para pengunjung diundang untuk melihat keseluruhan proses daur ulang. Mulai dari pengumpulan sampah kemasan oleh pemulung, hingga bagaimana kemasan yang dikumpulkan tersebut diubah menjadi barang yang berharga dan bernilai ekonomi seperti serpihan plastik.

Ditambahkan Belinda Ford, ASEAN Public Affairs, Communications & Sustainaibility Director Coca-Cola ASEAN, “World Without Waste merupakan inisiatif yang menjadi prioritas utama bagi kami di Indonesia, ASEAN, dan seluruh dunia. Kami percaya bahwa permasalahan limbah kemasan plastik dapat diselesaikan dan juga telah turut ambil bagian dari pencarian solusi yang nyata.”

Kolaborasi untuk mencapai Ekonomi Sirkular, menurutnya, adalah kunci dari upaya mengahdapi permasalahan limbah kemasan plastik. “Dengan memproduksi kemasan botol yang dapat sepenuhnya didaur ulang dan digunakan kembali, kami berupaya untuk mengumpulkan kembali dan mendaur ulang setiap botol atau kaleng yang kami jual pada tahun 2030 mendatang,” tutup Belinda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)