The Best Creating Shared Value
Indonesia's Best Corporate Sustainability Initiatives 2019
Kelas pelatihan mekanik merupakan program lanjutan yang dimiliki salah satu anak perusahaan Mitra Pinastika Mustika (MPM) Group, yaitu MPMulia. Distributor tunggal motor Honda wilayah Jawa Timur dan NTT yang saat ini memiliki 283 kantor diler. Pelatihan dilakukan di Kecamatan Borong, NTT, bekerjasama dengan PKBM (Pusat Kegiatan Masyarakat) Permata Jaya. Program ini diresmikan pada 29 April 2019 lalu dan dihadiri oleh Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas dan tokoh masyarakat setempat.
Tujuan dari program ini adalah untuk membentuk tenaga mekanik andal dan bersertifikasi sehingga nantinya para peserta didik mampu bekerja sebagai mekanik profesional ataupun memiliki usaha bengkel sendiri.
Dalam kesempatan itu, MPMulia juga mendonasikan peralatan mekanik dan sepeda motor untuk sarana pelatihan. Sebelumnya, pada 2015 MPMulia menyumbangkan peralatan mekanik roda dua sebagai sarana pelatihan untuk PKBM Permata Jaya.
Seiring waktu, minat anak-anak SMK setempat untuk belajar menjadi mekanik semakin tinggi, maka tahun ini bantuan diberikan dalam bentuk pengiriman tim trainer (pelatih andal) dari Honda yang memberikan materi pelatihan berupa pengetahuan teori, pengenalan bentuk mesin motor dan perlengkapan servis. Selain itu juga ada praktik langsung seperti penggantian oli dan perbaikan mesin motor.
Menurut GM CSR & Corporate Communication MPM Group Natalia Lusnita, program ini diinisasi berdasarkan hasil social mapping dan tinjauan terhadap kebutuhan masyarakat setempat selama 32 tahun beroperasi. Lebih lanjut ia mengatakan MPM Group berkomitmen untuk selalu memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, lingkungan, juga seluruh pemangku kepentingan.
Gedung Balai Lapangan kerja (BLK) tempat pelatihan mekanik tersebut, sebenarnya sudah diresmikan sejak 2015. Namun begitu, sejauh ini belum serius dimanfaatkan untuk kegiatan pelatihan karena kurangnya instruktur sehingga proses pelatihan pun tidak berjalan. Sementara itu Bupati Matim, Agas Andreas dalam sambutannya mengatakan, para peserta pelatihan harus mampu memberikan perubahan bagi Matim ke depan. Dia berharap para peserta harus membuat usaha bengkel dalam bentuk kelompok. (Bintari)