MIX.co.id - Risiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan (KARHUTLA) setiap tahun, budaya masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar, area terlantar yang rawan terbakar, hingga KTPA (Kelompok Tani Peduli Api) sebagai instrumen desa untuk menanggulangi Karhutla belum maksimal, menjadi deretan alasan ANJ Group menggelar program “Cegah Api Bersama KTPA Berdikari”.
Rangkaian inisiatif tersebut dihadirkan dalam sejumlah kegiatan, yakni mendukung Sarpras KTPA melalui pemberian bantuan seperti mesin pompa, selang, handy talky, pompa gandong, baju pemadam kebakaran, dan sepatu safety; Pelatihan Pemadaman Kebakaran untuk meningkatkan kapasitas dari anggota KTPA dalam menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan; Apel Siaga, Patroli, dan Pemadaman; serta Budidaya dan pengolahan Nanas melalui dukungan pendampingan kepada anggota KTPA untuk budidaya nanas seperti pengolahan sirup dan dodol nanas.
Salah seorang dewan juri Fardila Astari Rachmilliza, yang juga Communication Director Rajawali Foundation dan Wakil Sekretaris Umum Perhumas, member of ISMA (International Social Marketing Association), menilai program Cegah Api Bersama KTPA Berdikari belum terlihat roadmap-nya. “Perubahan perilaku before and after-nya tidak terlihat dalam presentasi, tapi dalam penjelasan terlihat perubahan perilakunya, hanya tidak bukti secara data,” nilainya.
Hasilnya, program Cegah Api Bersama KTPA Berdikari berhasil meraih predikat “Very Good” untuk kategori Corporate Social Marketing di ajang penghargaan “Indonesia Best Corporate Sustainability Initiatives 2023” yang digelar Majalah MIX MarComm.
