Kurangi Limbah Tekstil, Modena Luncurkan Kampanye “Re-styling the Future”

MIX.co.id - Menggandeng Setali Indonesia, Modena menggelar kampanye "Re-Styling the Future". Kampanye ini dihadirkan karena per tahunnya, rata-rata sebanyak 90 ton tekstil di seluruh dunia menjadi limbah dan terbuang sia-sia.

"Oleh karena itu, sebagai salah satu poin utama pada inisiatif Modena for Earth di Hari Bumi kemarin, Modena meluncurkan kampanye ‘Re-styling The Future’. Kampanye ini untuk mendukung pengurangan limbah tekstil agar tidak menjadi sampah,” papar Bagus Prastowo, selaku Direktur Modena.

Lebih jauh ia menegaskan bahwa kolaborasi yang dijalankan Modena dengan Setali Indonesia bertujuan memperpanjang umur pakaian menjadi barang baru yang berguna. Selain itu, Modena juga ingin meningkatkan kesadaran masyarakat dengan mensosialisasikan permasalahan limbah tekstil yang saat ini telah menjadi penyumbang pencemaran lingkungan kedua terbesar di dunia setelah minyak.

Setali Indonesia dipilih karena Setali Indonesia merupakan komunitas nirlaba yang berdiri pada tahun 2018 dengan fokus memperpanjang umur pakaian dengan cara upcycling dan menjadikan pakaian bekas menjadi produk yang lebih bernilai.

Volume limbah tekstil yang kian meningkat tiap tahunnya mendorong Setali Indonesia untuk melakukan upaya yang berarti untuk membantu menekan dan mengurangi limbah tekstil.

"Selain aktif dalam kegiatan daur ulang, kami juga aktif dalam melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat luas akan pentingnya pengolahan limbah tekstil, decluttering, ethical fashion, sampai cara memilih bahan kain yang lebih sustainable,” ungkap Andien Aisyah, Co-Founder & Advisor Setali Indonesia.

Pada kampanye Re-styling The Future ini, Modena mempatkan drop box bagi masyarakat untuk mendonasikan pakaian bekas yang sudah tidak digunakan lagi untuk diperpanjang umurnya oleh Setali Indonesia. Dimulai dari bulan November, drop box akan didistribusikan di seluruh Modena Experience Center, yaitu di Kemang, Suryo, dan Satrio, serta di beberapa Modena Home Center seperti di Pantai Indah Kapuk dan Kelapa Gading untuk menjangkau lebih banyak donatur.

“Pakaian yang disumbangkan kemudian akan diolah oleh Setali Indonesia dengan memberdayakan penjahit keliling yang pada masa pandemi ini kurang pesanan dan mengalami kesulitan, sehingga mereka pun juga akan merasakan dampak positif dari kegiatan ini,” lanjut Bagus.

Setelah di upcycle, hasilnya akan berbentuk barang baru yang memiliki value lebih seperti tas, masker, tempat pensil, selimut, dan lainnya, yang kemudian akan disalurkan juga ke yayasan ataupun panti untuk dapat dirasakan juga manfaatnya oleh masyarakat, terutama kepada mereka yang membutuhkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)