MIX.co.id - Ratusan anak berseragam sekolah dengan motif kain tenun khas Boti, terlihat antusias menari kecil di selasar Sekolah Dasar Inpres Oefau. Sementara puluhan bocah laki-laki dan perempuan, tampak memimpin dengan tarian selamat datang khas Desa Boti, Mankato.
Terik matahari menjelang siang tak sedikitpun melunturkan semangat mereka untuk menyambut tamu spesial, Tim Volunteer yang merupakan penerima beasiswa dan karyawan CIMB Niaga.
Sebagai penerima manfaat dari program "Teaching, Sharing, and Bringing Happiness", kepala sekolah dan komite sekolah, termasuk seluruh anak SD Inpres Oefau, tampak sumringah menerima kedatangan tim Volunteer CIMB Niaga. Mengingat, hampir satu dekade (10 tahun), SD Inpres Oefau, yang letaknya di Desa Boti, Kupang, Nusa Tenggara Timur, tak lagi mendapat kunjungan dari para volunteer serta donatur.
Tak heran, jika mata Ella, Lila, Vinda, dan Miati tampak berbinar menyimak pelajaran tentang aneka baju dan rumah adat dari Chaira dan William, yang merupakan volunteer sekaligus penerima beasiswa CIMB Niaga tahun 2020. Ruang kelas empat yang cukup sederhana pun kian ceria ketika belasan bocah berusia sepuluh tahun tadi diajak belajar sambil bermain oleh kakak volunteer.
Kebahagiaan tak hanya datang dari ratusan siswa SD Inpres Oefau. Ke-12 volunteer yang merupakan para penerima beasiswa CIMB Niaga juga mengungkapkan kebahagiaanya.
"Keren banget bisa ketemu sama budaya baru dan orang baru di Desa Boti. Apalagi disambut baik. Harapannya, semoga program volunteering trip yang menawarkan life experience ini bisa berlanjut agar anak-anak muda bisa berbagi ilmu kepada sesama, terutama untuk mereka yang sulit mendapatkan akses pendidikan di daerah terpencil. Saya bakal menyebarkan semangat ini melalui akun media sosial saya. Dengan posting konten kegiatan ini, saya berharap mereka tertarik dan ikut melakukan aksi sosial positif seperti ini," harap William, Program Beasiswa CIMB Niaga angkatan 2020 yang lulusan Universitas Atmajaya, Yogyakarta, yang saat ini sudah bekerja di Sky-High.
Kepala Sekolah SD Inpres Oefau Jacub Beno pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Tim CIMB Niaga atas kedatangan mereka ke SD Inpres Boti. "Terima kasih atas kedatangan tim volunteering CIMB Niaga ke tempat ini untuk membantu memotivasi para siswa dalam meraih cita-cita mereka ke depan," ucapnya saat menyambut kedatangan tim volunteering CIMB Niaga.
Dijelaskan Ratri Lastiningrum, Community Development Specialist CIMB Niaga, pada saat Program 'Teaching, Sharing, and Bringing Happiness', di Kupang, Nusa Tenggar Timur, pada pertengahan November ini (17/11), melalui program ini, CIMB Niaga ingin memberikan life experience kepada para penerima beasiswa dan volunteer lainnya
"Sebab, Program Beasiswa CIMB Niaga tidak hanya fokus di dalam pengembangan diri akademik para penerimanya, namun menumbuhkan kepekaan sosial di kalangan generasi muda yang dianggap sebagai salah satu pengembangan diri yang harus terus ditingkatkan agar mereka memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sekitar, sehingga diharapkan para penerima beasiswa bisa menjadi sosok yang menginspirasi bagi perbaikan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan," urai Ratri.
Di program mengajar, lanjutnya, para penerima beasiswa, karyawan, dan media dikumpulkan dalam WA Group, untuk kemudian kami bagi dalam enam kelompok untuk mengajar di enam kelas. Selain bertugas menjadi guru, mereka juga harus merancang program pengajaran di masing-masing kelas, dengan cara yang fun.
Tak hanya belajar, Tim CIMB Niaga pun mendonasikan fasilitas olahraga yang dibutuhkan SD Inpres Oefau, seperti bola volley, dan sebagainya. "Kami juga memberikan makanan sehat dan tas sekolah untuk 150 siswa," ungkap Ratri.
Lebih jauh Ratri menjelaskan, selain mengajar, CIMB Niaga juga memberikan tas dan makanan sehat tambahan 12 kali setiap bulannya. "Untuk makanan tambahan berupa susu, kacang hijau, dan roti ini, kami berikan kepada 150 siswa SD Inpres Oefau selama tiga bulan. Di program ini, kami bermitra dengan Yayasan 1000 Guru," ujarnya.
Program pemberian makanan sehat itu, ditambahkan Ratri, akan dimonitor oleh tim 1000 Guru untuk mengetahui dampak dari program tersebut. "Sebab, prinsip dari inisiatif sosial yang kami lakukan harus berdampak dan keberlanjutan," pungkasnya.