MIX.co.id - Abrasi, pencemaran plastik, kerusakan terumbu karang, dan eksploitasi hutan mangrove yang terus terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Padahal, ekosistem pesisir memegang peranan penting dalam ketahanan pangan, perlindungan alam, dan sumber ekonomi bagi masyarakat lokal.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap isu tersebut dan bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT Sharp Electronics Indonesia kembali melanjutkan program keberlanjutan lingkungan bertajuk #SharpUntukBumi, pada akhir Juni ini (23/6). Kali ini, inisiatif itu digelar di Pulau Tunda, Serang, Banten. Langkah itu juga menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup, khususnya di kawasan pesisir yang rentan terhadap dampak perubahan iklim.
“Kami percaya bahwa keberlanjutan bukan sekadar wacana, melainkan aksi nyata yang bisa memberikan dampak langsung bagi alam dan masyarakat. Melalui #SharpUntukBumi, kami ingin terus menjadi bagian dari solusi, sejalan dengan visi jangka panjang kami melalui Sharp Eco Vision 2050,” ungkap Pandu Setio, PR & Brand Communication Head Department, PT Sharp Electronics Indonesia.
Berkolaborasi dengan Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi), Sharp Indonesia melibatkan karyawan internal lintas divisi, dan masyarakat pulau, melakukan tiga aksi pelestarian lingkungan. Pertama, penanaman 5.500 bibit mangrove Rhizophora Mucronata yang ditanam di lahan seluas 100 m² dengan kepadatan tinggi. Dalam masa pertumbuhannya selama 1 - 2 tahun ke depan, mangrove ini diperkirakan mampu menyerap hingga 16,97 ton CO₂. Dengan rata-rata serapan sekitar 8,5 ton CO₂ per tahun, langkah ini menjadi kontribusi nyata Sharp dalam mendukung solusi berbasis alam untuk mengurangi emisi karbon. Kedua, restorasi 100 fragmen terumbu karang dari jenis Acropora, Montipora, dan Echinopora di lahan laut seluas 5 meter persegi, dengan perkiraan potensi serapan karbon melalui ikan karang sebanyak 0,1375 kg CO₂ per tahun. Ketiga, sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan lingkungan yang ditutup dengan Aksi bersih-bersih pantai dan pulau.
“Terumbu karang bukan hanya rumah bagi ikan, tapi juga titik penting dalam rantai penyerapan karbon laut. Ikan karang menyumbang hingga 16% ekspor karbon organik global. Ini adalah solusi iklim yang selama ini luput dari perhatian,” ungkap Idris, Kepala Divisi Pengelolaan Sumberdaya Terumbu Karang Yayasan Terangi.
Sharp Indonesia terus menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan melibatkan secara aktif para karyawan lintas divisi dalam berbagai inisiatif berkelanjutan. Pada kegiatan penanaman mangrove di Pulau Tunda, karyawan Sharp turut hadir dan bergotong royong bersama warga setempat yang diwakili oleh siswi SMPN 4 Satu Atap, Tirtayasa, memperkuat semangat kolaborasi dalam menjaga ekosistem pesisir.
"Meski dilakukan di sebagian kecil area dan dalam waktu yang terbatas, kegiatan ini berhasil mengumpulkan 75,25 kg sampah plastik dan styrofoam. Kami berharap inisiatif ini dapat mendorong kesadaran dan partisipasi aktif warga khususnya generasi muda untuk terus menjaga kebersihan lingkungan secara berkelanjutan," harap Idris.
Tak hanya berhenti pada aksi sosial, komitmen ini juga tercermin melalui inovasi berkelanjutan yang dihadirkan Sharp dalam bentuk produk-produk ramah lingkungan. Mulai dari peralatan rumah tangga yang hemat energi hingga teknologi yang mendukung pengurangan emisi, upaya ini menjadi bagian dari langkah konsisten Sharp dalam merawat bumi dan menciptakan masa depan yang lebih hijau.