MIX.co.id - LSPR Communication and Business Institute resmi menjalin kemitrana dengan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dalam mendukung terwujudnya kewirausahaan hijau (ecopreneurship) di kalangan anak muda. Kemitraan itu ditandai dengan penandatanganan MoU di antara keduanya yang dilakukan pada hari ini (20/12), di kampus LSPR, Jakarta.
Diungkapkan Dr. Janette M. Pinariya, M.Si., Vice Rector I LSPR, “Pengabdian kepada masyarakat adalah aspek yang sangat penting bagi institusi pendidikan. Terkait program pengabdian kepada masyarakat ini, LSPR menjalin kerja sama atau bersinergi dengan para mitra, antara lain dengan Plan Indonesia. Kemitraan ini untuk memberikan dukungan pelatihan dan pendampingan bagi anak muda di Indonesia, terutama untuk perempuan.”
Ditambahkan Direktur Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat LSPR Rudi Sukandar Ph.D., kerja sama antara LSPR Institute dan Plan Indonesia merupakan sebuah upaya nyata untuk membantu kaum muda Indonesia yang terdampak pandemik Covid-19 melalui kegiatan capacity building yang dirancang tepat guna dan tepat sasaran. “Diharapkan kaum muda tersebut dapat memperkuat kemampuan diri untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan,” ucapnya.
Lebih jauh Rudi menegaskan bahwa LSPR menyambut baik atas kemitraan dengan Plan Indonesia, guna pemenuhan hak dan kesetaraan terhadap anak perempuan. Pelatihan dan pendampingan ini juga untuk menyiapkan mereka menjadi pemimpin masa depan.
Bentuk kerja sama keduanya adalah dengan memberikan pelatihan dan pendampingan bagi kaum muda melalui Wired 4 Work! 2.0 (W4W! 2.0), yang merupakan bagian dari Program Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Kaum Muda Plan Indonesia. Pelatihan ini diharapkan dapat mempersiapkan mahasiswa LSPR, terutama yang perempuan, dalam memasuki dunia kerja atau menjadi ecopreneur.
“Plan Indonesia berharap agar kerja sama dengan LSPR ini dapat mendorong sebanyak mungkin kaum muda, terutama perempuan, dalam memperoleh peningkatan kapasitas soft-skills serta ecopreneurship. Dengan demikian, akan ada lebih banyak kaum muda yang memiliki akses setara dalam memasuki dunia kerja yang layak ataupun membuka usaha hijau yang berkelanjutan,” urai Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia Dini Widiastuti.
Di program ini, anak-anak muda berusia 18 sampai 29 tahun dapat mengikuti pelatihan. Tak hanya merekrut mahasiswa untuk mengikuti pelatihan, di program W4W! 2.0, LSPR dan Plan Indonesia akan melakukan training of trainers di bidang soft skill dan ecopreneurship bagi tenaga pendidik atau ahli. Selain itu, LSPR juga memberikan masukan terhadap platform digital yang akan dikembangkan Plan Indonesia, kitakerja.id, demi mendukung implementasi pelatihan yang bisa diakses secara daring dari berbagai wilayah Indonesia.
“Program W4W ini sebenarnya sudah berlangsung sejak 2018. Program ini sudah menjangkau 12 ribu kaum muda di Indonesia. Selanjutnya, mulai Juli 2021 hingga Juli 2022 mendatang, kami menggelar W4W! 2.0, antara lain dengan menjalin kemitraan dengan LSPR. Di program kali ini kami fokus pada wirausaha pemula. Sebagai langkah awal, kami fokus menciptakan mindset wirausaha hijau. Selanjutnya, kami akan melakukan pendampingan dan pencocokan dengan mentor-mentor bisnis guna memberikan pendampingan konkret. Di program ini, kami menargetkan 5.000 anak muda yang akan dilatih dan harapannya, ada 1.000-2.000 yang benar-benar bisa menjadi ecopreneurship,” urai Dina Mairawati, Youth Employment and Entrepreneurship Advisor Plan Indonesia.
Tak hanya merekrut mahasiswa untuk mengikuti pelatihan, ditambahkan Rani Chandra Oktaviani, M.Si., Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat LSPR, dalam kemitraan ini, peran LSPR adalah turut melakukan pengembangan platform digital yang akan dikembangkan Plan Indonesia, kitakerja.id, demi mendukung implementasi pelatihan yang bisa diakses secara daring dari berbagai wilayah Indonesia.
Peran lainnya dari LSPR adalah dosen-dosen LSPR akan menjadi trainer dan tenaga ahli, termasuk melakukan training for trainer di bidang soft skill dan ecopreneurship bagi tenaga pendidik atau ahli. Selain itu, LSPR juga akan melibatkan mahasiswa untuk training for trainer, termasuk pendidikan soft skill dan green skill. “Kami juga akan konsisten menggelar berbagai aktivasi, antara lain melalui webinar. Bahkan, kami juga bekerja sama untuk melakukan pemantauan atau evaluasi dari hasil program pelatihan ini. Dengan demikian, program ini bisa terukur hasilnya,” terang Rani.
Menandai awal kerja sama antara LSPR dengan Plan Indonesia, hari ini digelar webinar bertajuk ‘Wujudkan Ecopreneur Menguntungkan Bagi Kaum Muda’. Webinar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mengenai ecopreneurship sebagai alternatif bisnis yang inklusif, setara, menguntungkan, dan membantu menjaga kelestarian alam.
Secara keseluruhan, kerja sama antara LSPR dan Plan Indonesia juga diharapkan dapat membantu mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 8 dan 13, yaitu ‘Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak untuk Semua’ dan ‘Mengambil Tindakan Cepat untuk Mengatasi Perubahan Iklim dan Dampaknya’.