Mengukur Efektivitas “Plastic Reborn 2.0” dalam Meningkatkan Pengelolaan Sampah Kemasan Plastik

Sejak diluncurkan pada 17 Juli 2019 lalu, “Plastic Reborn 2.0” berhasil mencatat pencapaian yang siginifkan. Inisiatif yang dibangun oleh Coca-Cola Foundation Indonesia bersama Ancora Foundation itu telah sukses mendorong peningkatan jumlah sampah yang dikelola hingga lebih dari 200 ton sampah kemasan plastik paska konsumsi.

Pencapaian itu merupakan hasil kolaborasi tiga startup terpilih yang menjadi penerima hibah (Grantees) dari program “Plastic Reborn 2.0”. Ketiga startup itu adalah MallSampah, Clean Up, dan Gringgo. Data menunjukkan, telah terjadi perluasan bisnis pada para grantees serta peningkatan kemampuan pengelolaan sampah kemasan plastik paska konsumsi atau PET (Polyethylene Terephthalate).

Total jumlah pengelolaan sampah kemasan plastik paska konsumsi mencapai 282 ton atau rata-rata peningkatan sebesar 24%, yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk proses daur ulang. Sementara sampah yang berhasil dikelola secara keseluruhan (organik dan anorganik) mencapai 464%.

Dibandingkan tahun lalu, peningkatan jumlah sampah yang dikelola secara keseluruhan MallSampah mencapai volume 25,3 ton sampah atau sebesar 361,1%, Gringgo meningkat 473 ton atau mengalami peningkatan 136.2%, dan Clean Up mencapai 134 ton sampah atau mencapai 893,3%.

Sementara itu, di bidang kapasitas usaha, MallSampah mengalami peningkatan pengguna aktif sebanyak 5.000 pelanggan, pengguna aplikasi mobile Apps sebanyak 17.000 orang, dengan lebih dari 200 mitra pengumpul sampah yang mendukung operasional perusahaan secara luas di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, dan Kota Parepare.

Selain itu, pencapaian Clean Up tercatat pada pertumbuhan jumlah pelanggan rumah tangga dan bisnis sebesar 100% yang tidak hanya berasal dari wilayah Kabupaten Gowa, namun juga dari kota lainnya di Sulawesi Selatan.

Berdasarkan hasil yang dicapai melalui program “Plastic Reborn 2.0”, para startups terpilih telah dapat meningkatkan kapabilitas mereka dalam mengelola sampah plastik dengan jumlah rata-rata sebesar 81% dengan total 712 ton atau rata-rata sebanyak 21 ton setiap bulannya.

Diungkapkan Wakil Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) Triyono Prijosoesilo, hari ini (7/10) pada saat konferensi pers virtual, “Sejalan dengan visi global ‘World Without Waste’, CCFI bersama dengan mitra Ancora Foundation menginisiasi Plastic Reborn 2.0 sebagai wujud ambisi kami terhadap upaya pengurangan dampak limbah kemasan pasca konsumsi pada lingkungan.”

Lebih jauh ia menjelaskan, para grantees telah berhasil mengembangkan kemampuan mereka dalam berkontribusi terhadap sektor industri pengolahan sampah dan daur ulang. “Semangat tinggi mereka membuktikan bahwa apabila dikelola secara optimal, industri daur ulang limbah kemasan plastik paska konsumsi di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar,” yakinnya.

Ditambahkan Direktur Eksekutif Ancora Foundation Ahmad Zakky Habibie, “Kami bangga atas semangat dari para grantees yang sangat tinggi dalam mencapai target dari program ini, hingga mampu melebihi target semula. Melalui pendampingan pada program Plastic Reborn 2.0 yang telah berjalan selama 18 bulan, para startup terpilih telah sukses berkolaborasi mengembangkan kapasitas usaha mereka dengan adopsi teknologi dan juga pengembangan secara operasional.”

Melihat kesuksesan para grantees melalui program “Plastic Reborn 2.0”, ia pun ingin mengajak para pebisnis muda Indonesia untuk ikut memajukan industri daur ulang sampah kemasan plastik untuk turut mewujudkan kelestarian lingkungan hidup.

Co-Founder MallSampah Adi Saifullah Putra menerangkan, “Program akselerasi bisnis yang kami jalani telah mendorong MallSampah berinovasi dalam layanan pengelolaan sampah yang lebih baik dan mencapai pertumbuhan bisnis yang tinggi. Selain itu, bersama dengan Clean Up kami mengembangkan fitur ‘Mixed Waste’ menjadi aplikasi mobile pertama dari MallSampah sebagai bentuk solusi layanan pengelolaan sampah yang terintegrasi dalam satu platform, mulai dari sumbernya sampai dengan pemrosesan terakhir.”

Hal senada disampaikan oleh Founder & General Manager Clean Up Indonesia Iqra Putra Sanur. Dai mengatakan, “Fitur Mixed Waste adalah salah satu hasil dari program pendampingan akselerasi bisnis dari ‘Plastic Reborn 2.0’ bersama para ahli. Saat ini, kami telah memperbarui model bisnis perusahaan melalui kemitraan bersama MallSampah dan Gringgo yang salah satunya memanfaatkan pengembangan kapasitas bisnis dengan orientasi teknologi yang berdampak terhadap pertumbuhan usaha dari Clean Up.”

Adapun CEO & Co-Founder Gringgo Febriadi Pratama menuturkan, “Pendampingan program Plastic Reborn 2.0 sangat mendukung dalam mengembangkan layanan dan kapasitas usaha Gringgo. Bersama dengan Clean Up, kami mengembangkan dukungan operasional Clean Up secara digital melalui ‘Smart Waste Platform’. Platform online ini dapat membantu menciptakan transparansi dan efektivitas yang lebih baik bagi para pekerja sampah. Harapan kami model ini nantinya dapat diaplikasikan di wilayah lainnya di Indonesia. Melalui Clean Up, kini Gringgo telah memperluas operasional kami melalui pengembangan data di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)