MIX.co.id - Belakangan makin marak Isu sosial tentang dikesampingkannya kepentingan hak anak-anak berkebutuhan khusus (ABK), seperti kasus bullying, pelecehan seksual, penolakan, kekerasan pada anak dan diskriminasi sosial, serta adanya limitasi akses pendidikan dan kesempatan pekerjaan yang sama.
Berangkat dari fenomena itu, program “Walk for Autism” akan dihadirkan pada 14 Mei 2023 mendatang, dengan rute bermula dari Gedung Kampus LSPR Sudirman Park-Area Sudirman dan kembali ke Gedung Kampus LSPR. Objektif dari program tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat umum terhadap tumbuh kembang Anak Berkebutuhan Khusus dengan cara memahami, menerima, dan memberikan tempat yang layak serta kesempatan yang sama kepada ABK.
“Walk for Autism” merupakan program kolaborasi antara JCI Nusantara, JCI Jakarta, JCI East Java, Yayasan Indriya, LSPR Institute of Communication & Business (LSPR Institute), London School Centre for Autism Awareness (LSCAA), Prana Satya Learning Center, Kouji Genki Project, Perempuan Tangguh Indonesia, dan komunitas disabilitas lainnya.
Juliana Cen, Project lead Walk for Autism Campaign dan Partner Development Team Lead Microsoft Indonesia, dalam konferensi pers yang digelar hari ini (12/5), di Jakarta, program ini diselenggarakan untuk mendukung presensi para penyandang autisme dan disabilitas lainnya. “Kami percaya, ketika diberikan kesempatan yang sama, penyandang autisme dan disabilitas akan mampu menyalurkan kelebihannya masing-masing untuk mendorong semakin banyak inovasi. Suatu inovasi yang betul-betul menghargai perbedaan, merangkul keberagaman, dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas secara inklusif.”
Lebih jauh ia menegaskan bahwa program ini berhasil terwujud berkat kolaborasi begitu banyak pihak, mulai dari institusi pendidikan, perusahaan, komunitas, hingga individu. “Oleh karena itu, kami mengajak semakin banyak elemen masyarakat untuk bersatu karya, membangun masyarakat yang semakin peduli dan inklusif. Ini bukan tentang kita, dia, atau mereka sebagai individu, tetapi tentang kita sebagai satu kesatuan masyarakat. When there is no door for us, let's build our own doors,” ajak Juliana.
Pada kesempatan yang sama, Chrisdina, Direktur London School Centre for Autism Awareness dan London School Beyond Academy, mengatakan, “Kesadaran autisme dapat terbentuk jika seluruh lini masyarakat bekerja sama. Oleh karena itu, perlu kerja sama dari semua bidang untuk dapat memberikan peluang individu autistik untuk menjadi bagian dari lingkungan sosial. Bertambahnya tahun menunjukan semakin banyak gerakan dengan tujuan yang sama, yaitu membangun masyarakat inklusif.”
Sementara itu, dituturkan Myra Winarko, Ketua Umum Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia, melalui “Walk for Autism”, Perempuan Tangguh Indonesia bersama berbagai lapisan masyarakat yang peduli mendukung upaya pemerintah untuk menyediakan fasilitas bagi penyandang disabilitas agar dapat berpartisipasi penuh secara ekonomi, politik, hukum, sosial dan budaya. Dengan demikian, mereka dapat menikmati semua hak yang telah dijamin oleh UU.
Tina Maladi sebagai orang tua remaja Autistik & Founder PSLC & Kids Yoga Jakarta, juga menyampaikan pentingnya penerimaan orangtua dalam memiliki anak berkebutuhan khusus. Orang tua merupakan pondasi utama. Sebelum berharap dan menyuarakan kesadaran autisme untuk masyarakat, maka perlu dipastikan orangtua menerima dan mendukung kehadiran buah hati.
"Sebagai orang tua dari anak autistik, saya mau share tips buat orang tua yang anaknya baru terdiagnosa Autism Spectrum Disorder. Biasanya ada rasa marah, sedih, denial dan itu boleh-boleh saja, karena kita kan manusia biasa. Yang penting, jangan terlalu lama, karena kita akan kehilangan waktu untuk early intervention. Timbulkan rasa ingin tahu terhadap perilaku dan kondisi anak. Dengan demikian, kita belajar mengerti tentang kondisi Autism Spectrum Disorder,” ucap Tina.
Progam Walk for Autism Jakarta 2023 juga didukung PT Panasonic Gobel Life Solutions Sales Indonesia, PT Panasonic Gobel Indonesia, PT Gobel Internasional, PT Panasonic Manufacturing Indonesia, PT Impack Pratama, PT Jaya Obayashi, BCA Digital, PT Microsoft Indonesia, Rekosistem, Pocari Sweat , Biro Oktroi Roosseno, Zally Zarras, MSalman Gallery, Hotel R Suites, Ikatan Terapis Wicara Indonesia, Perhimpunan Fisioterapi Anak Indonesia (PFAI DKI Jakarta Depok), Enreach Behavioral Services, dan Terartai. Program ini juga akan dimeriahkan oleh Prof. Dr. H. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si. (Kak Seto).