MIX.co.id - Pelatihan "Indonesian Sustainability Palm Oil" (ISPO) menjadi salah satu inisiatif yang digelar PT Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute) dan Dinas Perkebunan Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur.
Penerapan ISPO merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan tata kelola perkebunan kelapa sawit yang lestari dan ramah lingkungan. Hal ini dalam rangka untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia dan ikut berpartisipasi dalam rangka mengurangi emisi gas rumah kaca serta memberi perhatian terhadap masalah lingkungan.
Awal Juli ini, sebanyak 61 petani sawit mengunjungi KUD (Koperasi Unit Desa) Tani Subur, Desa Pangkalan Tiga, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat. Mereka berpartisipasi pada pelatihan ISPO pada tingkat pekebun sawadaya.
“Kunjungan para petani sawit ini merupakan rangkaian kegiatan Pelatihan ISPO yang menggunakan pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)," papar Wahyu Riyadi yang merupakan ketua penyelenggara kegiatan.
Dia menyampaikan bahwa kegiatan Pelatihan ISPO untuk pekebun sawit di Kalimantan Tengah sudah digelar sejak awal Juli 2023. “Setelah tiga hari mendapatkan teori ISPO di kelas, para peserta perlu melihat bagaimana implementasi ISPO di lapangan. Oleh karena itu, kunjungan ke KUD Tani Subur ini menjadi sangat penting sebagai pembelajaran dan berbagi pengalaman penerapan ISPO kepada para peserta,” lanjut Wahyu.
Ketua KUD Tani Subur Sutiyana mengaku sangat senang saat KUD-nya menjadi percontohan dalam penerapan sertifikasi ISPO. Selanjutnya, ia juga menyampaikan mengenai sejarah serta proses dalam menerapkan persyaratan ISPO sampai dengan kiat kiat dalam merangkul para pekebun untuk disertifikasi ISPO.
“ISPO menjadi sangat penting untuk diterapkan bagi KUD, Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), maupun asosiasi yang ingin meningkatkan usaha secara berkelanjutan. Karena melalui ISPO, petani mendapatkan kejelasan legalitas dan dapat mempermudah dalam pengajuan bantuan dari pemerintah," terang Sutiyana.
Suyamto, Kepala Desa Pangkalan Tiga, juga menuturkan bahwa dukungan dari perangkat pemerintahan sangat penting dalam meningkatkan kualitas para pekebun dalam mengadministrasikan legalitas lahan untuk pemenuhan persyaratan ISPO.
Salah satu peserta pelatihan, Rita menyampaikan bahwa pelatihan yang diselengarakan Mutu Istitute memberikan banyak ilmu yang bermanfaat dan dikemas dengan suasana yang menyenangkan sehingga peserta tidak bosan untuk mendengarkan penjelasan narasumber sampai selesai.