MIX.co.id - Konsistensi PT Tunas Inti Abadi (TIA) dalam membangun Kemandirian Desa Binaan di sekitar wilayah operasionalnya di Sebamban, Kalimantan Selatan, melalui program “Membangun Kemandirian Desa Binaan melalui BUM Desa”, diganjar penghargaan "Corporate Sustainability Report & Pengembangan Desa Berkelanjutan 2022" (CSR dan PDB).
Program Corporate Social Responsibility (CSR) "Membangun Kemandirian Desa Binaan melalui BUM Desa” telah berjalan sejak tahun 2015 serta melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.
Diungkapkan Dadik Kiswanto, Direktur PT Tunas Inti Abadi, "Kami turut menyambut baik perolehan penghargaan ini dan berharap program CSR ini bisa terus memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat, terutama untuk membuka lapangan pekerjaan baru sehingga bisa membangun keharmonisan hubungan antara perusahaan dan masyarakat serta mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan desa (SDGs desa)."
Dalam pemenuhan kebutuhan operasionalnya, lanjutnya, TIA berkomitmen untuk mendorong kerja sama secara transparan dan adil melalui kemitraan dengan BUMDes. "Dengan menjalankan skema ini, tentunya penting bagi kami untuk berbagi pengetahuan secara langsung kepada para mitra dan masyarakat sekitar, sehingga bisa memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar industri,” tambah Dadik.
Apresiasi dan dukungan juga diberikan oleh PT ABM Investama Tbk. (ABM) selaku induk perusahaan dari TIA atas diraihnya penghargaan di ajang bergengsi ini. Andi Djajanegara, Direktur Utama ABM, menuturkan, upaya yang dilakukan oleh TIA dalam mendukung pertumbuhan wilayah merupakan langkah nyata Grup ABM untuk memberi manfaat positif di setiap wilayah operasinya.
“ABM senantiasa mengapresiasi dan mendorong agar kemitraan dengan stakeholder seperti ini senantiasa dikembangkan, sebagai sumbangsih Grup ABM untuk turut serta dalam peningkatan kapasitas potensi lokal dan pertumbuhan wilayahnya secara berkelanjutan,” ujar Andi.
Penghargaan "Corporate Sustainability Report & Pengembangan Desa Berkelanjutan 2022" merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF).