Pada tahun 2024, social marketing di Indonesia telah mencapai titik di mana inovasi dan keunikan setiap program menjadi kunci keberhasilan, terutama dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
.
.
Program-program yang tampil menonjol dalam Indonesia Corporate Sustainability Initiatives 2024 tidak hanya memperlihatkan pendekatan strategis yang matang, tetapi juga membawa elemen-elemen unik yang membedakannya dari inisiatif serupa.
Program MAMOTING (Mari Torang Cegah dan Monitoring Stunting) oleh PT Sumberdaya Arindo (SDA), anak perusahaan Antam Group, menawarkan pendekatan lokal yang sangat spesifik. Yang menjadi berbeda dari program ini adalah fokusnya pada pelibatan masyarakat adat di sekitar tambang di Halmahera Timur, seperti Desa Wayafli dan Desa Teluk Buli.
Program ini tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga menciptakan perubahan perilaku melalui kelas pra-konsepsi, pemberian makanan tambahan, dan pemasangan jaringan pipanisasi sepanjang 2,5 km yang secara langsung menyentuh lebih dari 400 kepala keluarga.
Dengan pendekatan berbasis komunitas ini, SDA berhasil memadukan solusi kesehatan dengan pembangunan infrastruktur, menjadikannya program yang tidak hanya memerangi stunting tetapi juga memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan.
Sebaliknya, MENYALA (Menyuarakan Literasi melalui Aksi) dari FIFGROUP memperlihatkan keunikan melalui inovasi pada pendekatan pelatihan dan pengajaran literasi keuangan. Yang membuat program ini berbeda adalah fokusnya pada pelibatan guru sebagai agen perubahan.
Melalui metode active learning, lebih dari 6.300 guru dari berbagai wilayah Indonesia dilatih secara daring dalam 35 batch, menjadikan mereka mentor literasi keuangan bagi ribuan siswa. FIFGROUP juga memperkenalkan Teacher Summit untuk para guru terbaik, dan membangun Talent Pool bagi siswa unggul, menjembatani generasi muda dengan peluang di sektor keuangan.
Pembeda MENYALA dengan program social marketing lainnya terletak pada dampaknya yang bersifat multiplikatif: satu guru dapat menjangkau puluhan siswa, menciptakan efek berantai yang luar biasa untuk peningkatan literasi keuangan di Indonesia.
Program DEEP (Digital Entrepreneur Empowerment Program) dari PT Mandala Multifinance Tbk membedakan dirinya melalui fokus pada pemberdayaan wirausaha muda di Kota Padang. Kemampuan DEEP mengintegrasikan teknologi digital dengan pembangunan ekosistem kewirausahaan menjadikan program ini lain daripada yang lain.
Melalui hibah infrastruktur digital berupa komputer dan fasilitas internet di Bagindo Aziz Chan Youth Center, program ini tidak hanya melatih 100 wirausaha muda tetapi juga membangun Community Digital Learning Center sebagai pusat belajar digital di Padang.
Dampak nyata terlihat dalam peningkatan rata-rata omzet bisnis peserta hingga 64,8%, sementara jumlah konsumen meningkat 73,3%. Selain pelatihan dan mentoring, DEEP menciptakan komunitas wirausaha bernama @komunitasdeep, yang menjadi wadah kolaborasi dan inovasi berkelanjutan bagi para pengusaha muda.
Setiap program ini membawa elemen unik yang mencerminkan kreativitas perusahaan dalam merespons kebutuhan lokal. MAMOTING memanfaatkan pendekatan berbasis budaya dan komunitas, MENYALA berinovasi dalam pelatihan berbasis active learning yang berskala luas, dan DEEP menonjol dengan integrasi teknologi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi mikro.
Keunikan ini bukan hanya menjadi nilai tambah dari program-program tersebut, tetapi juga memperkuat pesan bahwa social marketing yang berfokus pada keberlanjutan dapat menjadi alat transformasi sosial yang efektif dan relevan. Tren ini menunjukkan bahwa keberhasilan social marketing di masa depan akan sangat bergantung pada kemampuan perusahaan untuk menciptakan solusi yang tidak hanya strategis, tetapi juga inovatif dan adaptif terhadap konteks lokal.