Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Survey Nasional Literasi Keuangan 2019 mengungkapkan bahwa indeks literasi keuangan perempuan Indonesia masih lebih rendah dibandingkan pria, yakni 36,13 %. Sedangkan tingkat literasi keuangan pria sudah mencapai 39,94%. Sementara itu, untuk indeks inklusi keuangan perempuan Indonesia sudah mencapai 75,15%. Angka itu memang masih lebih rendah dibandingkan pria, yang tingkat inklusi keuangannya sudah mencapai 77,24%.
"Meski lebih rendah dari pria, tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan perempuan Indonesia sudah meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pemerintah sendiri, menargetkan tingkat literasi keuangan mencapai 35% dan tingkat inklusi keuangan mencapai 75%," ujar Sondang Martha, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan.
PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia), sebagai salah satu perusahaan jasa keuangan, memutuskan untuk berperan dalam pencapaian target pemerintah tersebut. Antara lain, Prudential berinisiatif menggelar program berkelanjutan "Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan". Program yang sudah digelar sejak 2009 lalu itu telah berhasil memberikan dampak positif kepada hampir 35.000 perempuan yang ada di 36 kota di Indonesia.
Diungkapkan Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia, "Melalui inisiatif Community Investment Prudential Indonesia, program Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan dilakukan secara berkelanjutan untuk memberdayakan perempuan Indonesia dalam mengelola dan mewujudkan keuangan keluarga yang sehat."
Program ini sejalan dengan fokus ‘We DO Good’ Prudential Indonesia untuk mewujudkan kebajikan dan memberdayakan masyarakat. "Kegiatan ini juga merupakan perwujudan salah satu misi utama Prudential Indonesia, yaitu membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia dengan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, kesejahteraan, dan kesehatan yang menyeluruh,” tambahnya.
Diimbuhkan Nini Sumohandoyo, Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia, “Kami percaya perempuan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Atas alasan ini kami secara konsisten menyelenggarakan program Literasi Keuangan untuk Perempuan selama sepuluh tahun berturut-turut. Tahun ini, kami memperluas jangkauan program kami ke kota-kota di wilayah Indonesia Timur.”
Rangkaian kegiatan pelatihan tahun ini, lanjut Nini, dimulai sejak Juni di Kupang. Pelatihan dilanjutkan ke Semarang, Jambi, Bangka, Samarinda, Mamuju, Gorontalo, Ternate, Bima, dan hari ini (14/11), di Jakarta. "Pemilihan beberapa kota di wilayah timur Indonesia sejalan dengan target regulator untuk meningkatkan literasi keuangan di daerah-daerah yang indeks literasinya masih tergolong rendah," ucapnya.
Melalui kegiatan ini, terang Nini, para peserta mendapatkan pelatihan mengenai pengelolaan keuangan dasar secara komprehensif dari para fasilitator yang kompeten dan berpengalaman. Mereka merupakan karyawan Prudential Indonesia atau disebut sebagai PRUvolunteers. Para fasilitator juga mengenalkan jenis-jenis lembaga keuangan (konvensional dan syariah) dan berbagai instrumen keuangan seperti tabungan, asuransi, pinjaman, atau dana pensiun sebagai solusi proaktif untuk merancang masa depan keuangan yang terencana dan minim risiko. Materi juga disusun agar para peserta dapat mengidentifikasi hak dan kewajiban sebagai konsumen dan cara mengakses produk dan jasa keuangan.
“Kami berharap, melalui pelatihan ini, para perempuan Indonesia dapat lebih optimal dalam mengatur keuangan keluarga, di antaranya untuk melakukan perencanaan keuangan, pemetaan risiko, hingga menjadi lebih percaya diri dalam mengambil keputusan. Tahun 2022, kami menargetkan sebanyak 50.000 perempuan di berbagai kota di Indonesia bisa merasakan manfaat jangka panjang program Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan ini,” pungkas Nini.