MIX.co.id - SMP Islam Al Azhar 55 Jatimakmur mengusung konsep Go Green guna mewujudkan sekolah menjadi "rumah kedua" bagi siswa. Mengingat, konsep Go Green mampu membuat nyaman dan dapat membentuk gaya hidup siswa menjadi lebih peduli pada kelestarian lingkungan. Sejatinya, kepedulian ini perlu ditanamkan sejak usia dini.
“Kami memilih untuk mengusung konsep atau program Islamic Go Green di SMP Islam Al Azhar 55 Jatimakmur ini, karena kami menginginkan siswa senang dan nyaman berada di sekolah, sehingga bisa menjadi produktif dan semangat berprestasinya menjadi meningkat atau lebih baik,” ungkap Kunrat Wirasubrata, MBA, Ketua Ketua Yayasan Asrama Pelajar Islam (YAPI).
Program Islamic Go Green ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan perilaku berkelanjutan dengan tanggung jawab dalam upaya perbaikan dan menjaga lingkungan sekolah, mengingat sekolah akan menjadi lingkungan sehari-hari para siswa. Selain itu, baiknya penataan atau pengelolaan lingkungan sekolah juga akan membuat sekolah menjadi wahana efektif pembentukan perilaku peduli lingkungan.
Bahkan, sehatnya lingkungan dalam sekolah tentu akan sangat mendukung pencapaian terciptanya generasi hebat yang cerdas, sehat, dan berkualitas. Penciptaan generasi hebat ini tentu tidak mudah. Perlu langkah-langkah yang tepat dengan melibatkan sekolah, guru, siswa, orangtua, dan masyarakat, salah satunya yakni dengan menciptakan sekolah dengan konsep go green ini.
“Sekolah ini bisa dikatakan berbeda dengan sekolah lainnya, karena di sini siswa akan dididik untuk peduli dengan lingkungan, yang salah satunya adalah dengan cara pengolahan atau pemilahan sampah,” lanjutnya, pada acara soft launching SMP Islam Al Azhar 55 Jatimakmur, pada akhir Februari ini (26/2).
Ditambahkan dr. Edi Alpino Rivai Siregar, MKK, Sp.KKLP, dokter spesialis kedokteran keluarga layanan primer, ”Sekolah hijau atau sekolah dengan konsep go green memiliki beragam nilai tambah dibandingkan dengan sekolah-sekolah yang belum atau tidak mengadopsi konsep ini.”
Lebih jauh ia menerangkan, pepohonan hijau yang memenuhi sekolah dapat menekan risiko terjadinya polusi. Selain itu, kualitas oksigen terjaga, karena kebersihan lingkungan terjaga apik sehingga memberikan energi positif bagi siswa untuk dapat lebih berkonsentrasi.
“Efek go green dari segi K3LH (Kesehatan, Keselamatan, Kerja, dan Lingkungan Hidup) juga berdampak positif pada siswa, yang misalnya memiliki alergi. Dengan demikian, saat berada di lingkungan sekolah, kejadian batuk, asma, gatal-gatal dapat ditekan sedemikian rupa, mengingat terjaganya kebersihan lingkungan yang minim debu, misalnya,” imbuhnya.
Sejatinya, lingkungan yang hijau dan representatif tentunya juga dapat membantu menurunkan tingkat stres dan tekanan kala proses pembelajaran.