Social Initiative Bali Beach Clean Up

 

Latar Belakang

Berangkat dari kekhawatiran terhadap tingginya angka sampah di Bali, Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan Quiksilver Indonesia (QS) mengambil aksi nyata dalam menjaga keindahan dan kebersihan Bali dengan menggagas Bali Beach Clean Up (BBCU) pada 2007. BBCU adalah sebuah program bersih-bersih pantai harian di lima pantai utama Bali.

“Permasalahan sampah menjadi tanggung jawab kita bersama. Dengan kolaborasi yang semakin baik antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas, semakin cepat pula kemajuan yang akan kita rasakan,” ujar Kadir Gunduz, Presiden Direktur, Coca-Cola Amatil Indonesia, pada peringatan program BBCU yang kesepuluh di Pantai Jimbaran Bali akhir Juli lalu.

Kadir Gunduz percaya bahwa program ini akan mendorong lebih banyak orang dan organisasi meraih tujuan yang sama untuk lingkungan yang lebih baik.

Konsep dan Eksekusi

Untuk memperingati 10 tahun program Bali Beach Clean Up, CCAI menggelar event Bali's Big Eco Weekend (BBEW), sebuah festival tahunan di mana CCAI dan QS menceritakan kemajuan program BBCU dan berupaya meningkatkan lebih banyak dukungan dari setiap orang di Bali untuk menjaga pantai-pantai Bali agar tetap bersih dan indah. Karena ini adalah tahun yang istimewa bagi program BBCU, maka BBEW digelar selama tiga hari, 28-30 Juli 2017.

Mengawali Bali’s Big Eco Weekend, CCAI dan Quiksilver berkolaborasi dengan Greeneration Foundation dan pihak pemerintah nasional dan lokal, menggelar eco forum yang bertema “Generasi Baru Pariwisata Kita: Sayangi Lingkungan.” Pembicara dan partisipan hadir dari seluruh sektor untuk mendiskusikan pengelolaan sampah sebagai faktor penting dalam rencana Indonesia untuk mempopulerkan 10 destinasi wisata baru yang dikenal sebagai “10 Bali Baru”. Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bapak R. Sudirman membuka forum dengan membacakan sambutan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Hasil dari forum ini akan dikonsolidasikan sebagai referensi berharga di masa depan untuk sektor pariwisata dan lingkungan.

Hari kedua adalah festival satu hari di pantai Seminyak. Dengan penekanan khusus pada angka 10, festival ini menampilkan kemajuan program BBCU dalam kurun waktu 10 tahun untuk menginspirasi setiap orang agar semakin terlibat dalam mengupayakan masa depan yang berkelanjutan untuk lingkungan. Pesan ini juga disampaikan melalui berbagai macam aktivitas seperti pelatihan eco-brick, kompetisi layangan, kompetisi fruit carving, lifeguards race, eco-food stalls, #ROXYFitness run dan yoga, sand sculpture, kegiatan bersih-bersih pantai, serta pelepasan bayi penyu yang paling ditunggu-tunggu.

“Hari ini, kami mengajak semua orang untuk berpartisipasi dan menyaksikan pelepasan 1,000 bayi penyu ke habitatnya, dengan harapan agar kegiatan ini dapat menjadi sarana pembelajaran bagi lebih banyak orang mengenai konservasi penyu laut,” ujar Chris James, General Manager Quiksilver South Pacific.

Hasil

Dalam 10 tahun—hingga Juli 2017, tim Bali Beach Clean Up telah berhasil menyingkirkan lebih dari 34 juta kg sampah dari pesisir pantai Bali sepanjang 9.7 kilometer. Program ini didukung dengan 150 tempat sampah baru setiap tahunnya, 4 traktor pantai, 2 barber surf rakes, 3 truk sampah, dan yang terutama 78 kru dari komunitas lokal di sekitar pantai. Selain menjalankan program, kru BBCU turut berperan aktif sebagai ambassador untuk mempromosikan program BBCU: pentingnya menjaga lingkungan.

Pantai yang bersih tidak hanya menjadi kabar baik bagi pengunjung namun juga bagi penyu laut. Program ini ikut andil dalam meningkatnya angka telur penyu yang ditemukan di pantai—sehingga mendorong CCAI dan QS mendirikan dan menjalankan Kuta Beach Sea Turtle Conservation (KBSTC) sebagai bagian dari program BBCU. Lebih dari 140,000 bayi penyu telah dikembalikan ke laut semenjak dibentuknya KBSTC pada 2010.

Turut berpartisipasi di Bali’s Big Eco Weekend 2017 adalah organisasi-organisasi lingkungan- Greeneration Foundation, Bye Bye Plastic Bag, Yayasan Geombang Udara Sehat, Bali Animal Welfare Association, Earth Hour Denpasar, Yayasan Jegeg Bagus, Bengkel Energi, Rebelines, Malu Dong Buang Sampah Sembarangan, ROLE Foundation, Bali Sea Turtle Conservation. (Lis Hendriani)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)