Inisiatif Coca-Cola tentang penanganan sampah plastik kembali ditegaskan The Coca-Cola Company melalui strategi Design, Collect, dan Partner. Strategi tersebut digunakan untuk mewujudkan inisiatif sosial sekaligus visi baru perusahaan, World Without Waste. Objektifnya, untuk membantu mengumpulkan (collect) dan mendaur ulang (recyle) kemasan setara dengan jumlah kemasan yang terjual, pada tahun 2030 mendatang.
Visi baru tersebut ditegaskan kembali pada acara tahunan berskala Internasional Our Ocean Conference 2018 yang digelar di Nusa Dua, Bali, pada akhir Oktober ini. Dikatakan Ben R. Jordan, Senior Director Environmental Policy International Goverment Relation The Coca-Cola Company, “Melalui World Without Waste, kami menempatkan fokus baru pada siklus hidup seluruh kemasan. Dimulai dari desain kemasan, pengumpulan kemasan bekas pakai, hingga mengandeng mitra yang tepat, agar setiap kemasan plastik memiliki lebih dari 1 siklus kehidupan.”
Lebih lanjut ia menjelaskan, The Coca Cola Company mendukung konsep circular economy melalui investasi multi-tahun dan jutaan dolar yang mencakup kerja berkelanjutan untuk membuat seluruh kemasan produk Coca-Cola 100% dapat didaur ulang pada tahun 2025. Termasuk, menyertakan 50% konten daur ulang di seluruh kemasan pada tahun 2030.
Dalam program “World Without Waste”, Coca-Cola mempunyai tiga strategi dasar yaitu Design, Collect, Partner. Pada strategi Design, maka 100% kemasan primer dapat di daur ulang pada tahun 2025 dan 50% konten daur ulang dalam kemasan pada tahun 2030. Selanjutnya, pada strategi Collect, Coca-Cola melakukan pengumpulan dan daur ulang setara dengan 100% kemasan konsumen primer yang dijual pada tahun 2030.
Pada strategi Partner, Coca-Cola bekerja sama untuk mendukung lingkungan dan lautan yang sehat, bebas kotoran. Di Indonesia misalnya, secara resmi Coca-Cola meluncurkan Packaging and Recyling Alliance for Indonesia Sustainable Environment (PRAISE) pada Februari 2017 dengan menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Kelautan, Kementerian Lingkungan Hidup, dan LSM lokal dan nirlaba.
Sebelumnya, bersama dengan Coca-Cola Amatil Indonesia, sejak tahun 2007 Coca-Cola telah melakukan program bersih-bersih secara berkelanjutan di 5 pantai Bali (Kuta, Seminyak, Jimbaran, Legian dan Kedonganan) melalui inisiatif Bali Beach Clean Up. Hingga bulan Oktober 2018, program harian Bali Beach Clean Up telah menyingkirkan lebih dari 39 juta kg sampah dari pesisir pantai sepanjang 9,7 kilometer.
“World Without Waste” merupakan lanjutan dari rangkaian upaya berkelanjutan (sustainability effort) dari The Coca-Cola Company seperti halnya keberhasilan untuk mengembalikan 100% air yang digunakannya dalam produk akhir minuman kami. Dalam hal air, perusahaan telah mencapai dan melampaui target ‘water replanisment’ (pengembalian air ke alam dan masyarakat) pada 2015, lima tahun lebih cepat dari sasaran awalnya," paparnya.
Menurut Ben, upaya-upaya tersebut merupakan bagian dari strategi besar Coca-Cola untuk terus tumbuh dengan integritas tertinggi, menjadi perusahaan minuman yang berkembang dengan cara-cara yang benar. "Kami percaya World Without Waste akan memberikan dampak signifikan untuk turut membantu menyelesaikan isu global sampah kemasan plastik,” Ben menutup.