MIX.co.id - Program Accelerate resmi dirilis The Asian Foundation bersama AT&T dan Visa, pada Februari ini. Program ini dihadirkan untuk membantu 6.000 pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) perempuan di pedesaan dan wilayah terpencil. Melalui program tersebut, para pelaku UMKM Perempuan tersebut dibekali dengan keterampilan yang berguna untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha yang tengah dijalani.
Dituturkan Robin Bush, Country Representative The Asia Foundation di Malaysia, “Para pelaku UKMM perempuan merupakan penggerak utama ekonomi di Malaysia, seperti halnya di banyak negara lainnya di Asia Tenggara. Membekali pelaku UMKM perempuan dengan keterampilan ekonomi digital akan sangat berguna tidak hanya untuk mereka sendiri tetapi juga untuk pemulihan ekonomi negara.”
Lebih jauh ia menegaskan, program Accelerate bertujuan memastikan pelaku usaha perempuan memiliki akses terhadap sarana dan keterampilan yang berguna dalam menjangkau pelanggan, mengembangkan usaha kecil mereka, serta mengimplementasi strategi bisnis.
Ditambahkan Andrew Reinsdorf, Senior VP International External and Regulatory Affairs AT&T, “Bersama dengan mitra AT&T di seluruh dunia yang memiliki komitmen yang sama untuk berkontribusi positif di negara tempat kami beroperasi, kami sungguh senang dapat berkolaborasi dengan The Asia Foundation dan Visa dalam memberdayakan pelaku usaha perempuan dengan memberikan pelatihan, akses teknologi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha mereka, menciptakan lapangan kerja, dan memberdayakan masyarakat sekitar.”
Sementara itu, Riko Abdurrahman, Presiden Direktur Visa Indonesia, menuturkan, “Secara global, Visa berkomitmen untuk memfasilitasi 50 juta pelaku usaha mikro dan kecil secara digital pada akhir tahun 2023 demi membantu mereka bertahan dan mendukung pemulihan ekonomi. Di Indonesia, sejak tahun 2017, kami telah membantu para pelaku usaha perempuan memperoleh keterampilan keuangan melalui program ‘Ibu Berbagi Bijak’ yang dirancang berdasarkan kurikulum literasi keuangan dari Visa Practical Business Skills, yang mana tahun lalu program ini dilakukan di Yogyakarta dan Jawa Tengah.”
Oleh karena itu, dia meyakini bahwa program accelerate akan membantu lebih banyak pelaku usaha mikro dan kecil perempuan, terutama yang berada di daerah terpencil, dalam memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk terlibat dalam ekonomi digital dan meningkatkan mata pencaharian mereka.
Guna memastikan program memenuhi kebutuhan para pelaku UMKM perempuan, The Asian Foundation melakukan survei dan bekerja sama dengan mitra lokal, yakni StartupMalaysia di Malaysia dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Wanita (PPSW) di Indonesia, untuk menyusun konten program, merekrut peserta, dan mendukung pelaksanaan program pelatihan.
“Kami sangat senang dapat memperluas upaya kami dalam mendorong inklusi digital dan meningkatkan pelatihan keterampilan digital di Asia Tenggara melalui program Accelerate. Kami meyakini bahwa program Accelerate akan membekali para pengusaha perempuan di Malaysia dan Indonesia dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk ikut berpartisipasi dan terlibat dalam perekonomian digital saat ini dan di masa depan,” tutup Esther Peh, Lead International External and Regulatory Affairs Asia-Pacific AT&T.