Babak Baru Persaingan Kedai Starbuck Vs Dunkin Donuts

WASHINGTON, DC - SEPTEMBER 06: Dunkin' Donuts and Starbucks coffee cups. Photographed in the Washington Post Studio on September 6, 2006, in Washington, DC. (Photo by Julia Ewan/The Washington Post via Getty Images)
Persaingan Starbuck's dan Donkin" Donuts memasuki babak baru. Kedua jaringan masuk dalam produk yang masa pemasarannya sama-sama memiliki waktu yang terbatas. Karena itulah mereka masing-masing menggunakan strategi yang berbeda.
Dunkin 'Donuts didirikan 21 tahun sebelum Starbucks. Namun demikian sejak dari reletif konseravtif dalam produk. Produknya masih seputar makanan seperti bagel dan telur sandwich. Namun ketika Starbucks' muncul dengan menawarkan menu yang hampir serupa, Dunkin' Donuts mempercepat inovasi produknya.
Misalnya, Starbucks meluncurkan kartu debit dan minuman es kopi, Dunkin 'Donuts ikutan menawarkan produk sejenis. Starbucks berfokus pada penawaran yang lebih banyak pada pengalaman toko dengan produk itu sendiri. Pekan lalu, mengumumkan kemitraan dengan Hewlett-Packard untuk menyediakan layanan download musik di toko-toko.
Ini berarti pukulan buat Dunkin’ Donuts. Ini karena dengan perluasan kedai itu, Starbuck’s bisa menjangkau konsumen lebih luas. Starbucks dapat ditemukan di setiap sudut, di toko-toko ritel, kasino di Las Vegas dan berbagai tempat lainnya. Dunkin 'Donuts berusaha mengimbanginya dengan membuka toko di beberapa toko Home Depot di New England dan berharap menambahkan lebih banyak outletnya. Mereka berdua menghadapi persaingan dari donat Krispy Kreme, yang menawarkan empat varian kopi dengan menu makanan daging panggang yang memungkinkan konsumen memanggang sendiri.
Ada saat dimana menu Dunkin' Donuts hampir tidak berubah dari tahun ke tahun. Ada saatnya pula harus berubah, apalagi yang musiman atau terutama saat liburan. Dalam beberapa hal, kemunculan produk baru Dunkin’ Donuts itu direspon cepat oleh Starbucks (NASDAQ: SBUX). Demikian sebaliknya. berubah itu.
Dalam tulisannya di USA Today, Daniel Kline, menyebut fenomena persaingan produk yang untuk musim tertentu itu menarik. Kenapa? Upaya jaringan kedai memperkenalkan minuman (dan makanan) dengan waktu yang tertentu dan terbatas merupakan bagian penting dari strategi akuisisi pelanggan.
Strategi produk baru ini ternyata berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan dikeluarkannya kembali produk favorit musim gugur seperti Spice Latte (PSL) atau produk untuk musim dingin Peppermint Mocha yang berhasil membuat orang berpindah dan loyal terhadap produk baru itu dengan menghabiskan lebih banyak uang. Ini adalah cara perusahaan yang secara teratur menyegarkan menu dengan hanya menambahkan satu atau dua bahan pada produk yang sebelumnya sudah ada.
Dunkin’ secara agresif mencoba untuk menyamai pesaingnya. Dalam beberapa kasus, seperti untuk PSL, Dunkin' menawarkan versinya sendiri, danseperti yang dipunyai orang lain, misalnya es rasa kopi yang terinspirasi oleh es krim dari Baskin-Robbins. Persaingan ketat ini telah berlangsung lama dan dalam beberapa tahun tahun terakhir semakin ketat.
Sekarang, bukan hanya produk makanan dan minuman berdasarkan musim, Dunkin' mengikuti Starbucks' dengan mengeluarkan dan menawarkan produk untuk keperluan liburan misalnya. Ini berarti produk tersebut ditawarkan hanya beberapa minggu (atau bahkan beberapa hari) dan dirancang untuk menghasilkan lonjakan minat konsumen dan permintaan secara cepat.
Agar pelanggan tertarik pada produk yang ditawarka dengan waktu yang terbatas tersebut, dibutuhkan kampanye yang inventif. Sebab pada kondisi liburan tersebut, Starbuck’ dan Dunkin’ bersaing satu sama lain dalam batasan waktu seperti saat liburan Valentine.
Apa yang dilakukan Starbucks? Untuk menarik pelanggan pada liburan Valentine kemarin, Starbuck’s meluncurkan produk liburan dengan menonjolkan romantisme. Starbuck’s meluncurkan menu makanan dan minuman khas Valentine Day yang masa penawarannya dibatasi mulai 7 Februari hingga 14 Februari. Menunya serba coklat.
Molten Chocolate Latte yang disajikan panas atau di atas es misalnya, ada chocolate chips meleleh diatas espresso, kemudian atasnya ditambahi susu dikukus yang dikombinasikan dengan saus mocha pahit. Diatasnya lagi ada krim mocha- dan espresso.
Ada lagi Molten Chocolate Frappuccino Blended, minuman campuran kopi dengan saus mocha dan chocolate chips dengan susu dan es. Ada pula Molten Hot Chocolate, saus mocha pahit dan chocolate chips yang mencair ke dalam susu dikukus dengan rasa halus dan lembut.
Makanannya, semuanya terdiri dari kue gula berbentuk hati dan Confetti Hati Kue Pop perusahaan yang menggambarkan sebagai kue coklat yang Pop dengan penambahan taburan jantung. Starbucks juga memiliki sejumlah mug liburan-bertema dan hadiah dijual.
Apa yang Dunkin' Donuts lakukan?
Kedai kopi dan donat juga meluncurkan menu liburan, tetapi waktunya lebih panjang hingga akhir Februari. Selama liburan kemarin, Dunkin’ menawarkan dua rasa kopi baru - Fudge Brownie Swirl dan Vanilla Cupcake - yang dapat dipesan dengan sajian panas atau es kopi. Juga ada latte dan macchiatos. Dunkin’ juga memiliki sejumlah kue-kue yang menambah panjang daftar menunya.
Ada Chocolate-Covered Raspberry Heart Donut, donat berbentuk hati isi raspberry dengan icing coklat dan drizzled dengan icing rasa stroberi. Ada juga Brownie Batter Crumble Heart Donut yang sama-sama berbentuk hati, namun adonan brownie ini dibumbui dengan isi buttercreme plus chocolate icing dan ditaburi dengan brownie crumble. Sementara itu Fudge Croissant Donut memang bukan item donat baru. Ini gabungan antara croissant mengkilap dengan fudge isi, ditutup dengan coklat dan icing putih
Perusahaan yang akan menang?
Dunkin' memang memiliki makanan yang lebih inovatif (misalnya donat yang berbentuk hati membuat produk itu makin romantic sebagai hadiah selama liburan) sementara Starbucks memiliki lineup minuman kuat. Dalam kedua kasus, kedua perusahaan memiliki beberapa pilihan menarik yang harus bisa menarik lalu lintas pejalan kaki.
Namun Starbucks bertaruh dalam usaha mengakuisisi pelanggan dengan waktu satu minggu. Itu risiko, tetapi bisa membuat lonjakan jangka pendek dalam penjualan. Dunkin' Donuts yang memberikan pelanggan lebih banyak waktu, memungkinkan orang untuk melakukan pembelian ulang jika mereka menikmatibatau puas dengan produknya. Ini dapat bisa membuat beberapa kunjungan atau pengeluaran ekstra di masa mendatang secara teratur pula.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)