Buatlah Semuanya Menjadi Menyenangkan

Jika Anda ingin memberi pelanggan dan prospek Anda sesuatu yang paling mereka inginkan, Anda harus terlebih dahulu mencari tahu apa itu. Itulah mengapa penting untuk memulai dengan serangkaian profil sejelas prospek dan pelanggan ideal Anda.

Profil pelanggan yang ideal membantu perusahaan atau pengelola merek mengetahui demografi dasar, ketakutan, keinginan, dan kebutuhan setiap segmen pasar. Ini penting untuk membangun basis loyalitas pelanggan.

Dengan membuat profil terperinci untuk setiap "tipe" pelanggan ideal, pengelola merek meletakkan dasar untuk lebih efektif menargetkan mereka yang lebih cocok secara alami untuk merek merek.

Blue Apron adalah penyedia jasa layanan pengiriman bahan
baku dan resep yang membantu para “juru masak” termasuk ibu rumah tangga memasak
makanan di rumah. Mereka yang membuatkan rencana menu yang akan dimasak pengguna
jasanya dan belanja bahan-bahan yang dibutuhkan mereka yang akan memasak menu
tersebut. Menyenangkan?

Bahan-bahan yang digunakan adalah yang segar-segar,
bersumber secara lokal dalam jumlah yang sudah diukur sebelumnya. Pengirimannya
dijamin cepat Jadi yang hanya dilakukan oleh “juru masak” hanyalah memasak dan
menikmati menu yang diinginkan tersebut.

Blue Apron menggunakan konten untuk menciptakan kesan bahwa
memasak adalah kegiatan yang mengasyikkan sebelum bahan-bahan dikirim ke pintu
rumah pemesannya. Maksudnya, perusahaan membuat resep yang lebih eksotis bagi
pelanggannya melebihi dari yang pelanggan yang biasa masak.

Untuk itu, sebelum resep dirilis, tim Blue Apron membuat
artikel yang menyenangkan, selain tentang hidangan tadi, menjelaskan juga dari
mana asalnya, teknik apa yang digunakan, dan tradisi apa yang biasa dilakukan
orang  sekitarnya.

“Kami ingin orang memasak bukan karena kewajiban tapi
memasak itu memang  menyenangkan. Jadi
kami membekali mereka dengan pengetahuan di situs web kami — tak masalah apakah
mereka tidak menggunakan layanan kami atau tidak,” kata wakil presiden
pemasaran Rani Yadav. "Itu cara kami untuk membangun kepercayaan dan
kesetiaan."

Melalui konten-konten tadi di website yang juga disebarkan
melalui media sosial, Blue Apron seakan memberikan pengetahuan tentang menu
yang akan pelanggan masak. Ketika pelanggan akhirnya memasak hidangan tertentu,
mereka memiliki pengetahuan tentang kreasi mereka dan ingin memamerkannya.

Hingga saat ini, Blue Apron memiliki 1,8 juta penggemar di
Facebook. Banyak di antara fansnya itu memamerkan hasil masakannya dengan bangga.
"Keterlibatan di bidang sosial adalah hal yang paling mencengangkan,"
kata Rani. "Anda tidak dapat membeli orang untuk berkomentar dan berbicara
tentang merek Anda dengan cinta dan antusiasme.”

Jadi, bagaimana hasilnya bila Blue Apron tidak
menyebarluaskan cerita-ceritanya melalui website dan media sosial? Akankah Blue
Apron menjadi dikenal ibu-ibu rumah tangga. Hal yang sama berlaku untuk bisnis
Anda. Jadi, Anda memiliki produk keren, bila tidak dikomunikasikan sekarang,
bagaimana orang akan mengetahuinya?

Begitulah strategi bagaimana Blue Apron membangun dan
memberdayakan komunitas mereka. Adanya komunitas memungkinkan mereka saling
berinteraksi dan berrukar informasi. Ini berbeda dengan komunitas di dunia nyata.
Di dunia nyata, orang-orang itu tidak akan pernah berbicara satu sama lain.
Tetapi, di saluran media sosial, mereka berbagi kiat tentang memasak.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)