Evaluating PR Effectiveness - Indikator Keberhasilan CSR

Pada akhirnya, CSR merupakan sebuah aktivitas yang efeknya dapat dievaluasi berdasarkan tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Disini pentingnya, selama proses penyusunan tujuan dan evaluasi, perusahaan dan stakeholder duduk bersama memutuskan bagaimana menilai tujuan dan mengevaluasi serta melaporkan hasilnya. Kegagalan untuk melibatkan para stakeholder dalam proses penilaian dan pelaporan dapat mencemari legitimasi upaya CSR.

Evaluasi harus diorientasikan untuk tujuan komunikasi. Karenanya data harus dikumpulkan, diinterpretasikan, dan dilaporkan. Stakeholder dapat membantu pengumpulan dan evaluasi data serta membantu memverifikasi data yang dikumpulkan oleh perusahaan.

Ini karena stakeholder hanya percaya pada data evaluatif yang kredibel, dan keterlibatan stakeholder dalam pengumpulan data berkontribusi terhadap kredibilitasnya. Selain itu, pihak ketiga juga perlu dilibatkan memverifikasi hasil atau melakukan penelitian evaluatif.

Selain itu, melibatkan stakeholder dalam proses evaluasi juga bisa meningkatkan transparansi evaluasi tujuan. Sebab tidak tertututp kemungkinan antara stakeholder dan perusahaan terdapat perbedaan dalam penafsiran tentang makna tujuan.

Sebagai contoh, mungkin stakeholder puas karena proses mencapai tujuan itu berjalan sesuai dengan yang direncanakan meski perusahaan mungkin kecewa dengan kegagalan inisiatif untuk mencapai tujuan hasil tertentu. Bagi stakeholder, fakta bahwa perusahaan terlibat dalam beberapa tindakan seperti memberikan karyawan cuti dari pekerjaan untuk menjadi sukarelawan mungkin lebih penting daripada fakta bahwa target jumlah karyawan yang berpartisipasi dalam kurun waktu tertentu tidak tercapai.

Perdebatan juga bisa muncul ketika membahas soal ukuran keberhasilan lainnya. Sebagian stakeholder mungkin tidak begitu tertarik dengan indicator imbalan atas investasi (ROI). Tapi manajer perusahaan mungkin melihat ROI sebagai sesuatu yang penting.

Karena kemungkinan-kemungkinan terjadinya perbedaan persepsi tentang "keberhasilan" dan "kegagalan", maka perusahaan perlu dibangun komunikasi antara stakeholder dan perusahaan. Selain itu, perlu pendokumentasian tujuan dan kemajuan yang dicapai untuk mengurangi perdebatan yang mungkin ditimbulkan karena ‘kelupaan.”

Pada dasarnya, evaluasi adalah proses formal untuk menilai keberhasilan inisiatif CSR dengan cara membandingkan antara hasil dan tujuan yang ingin dicapai. Karena itu, pada saat menyusun inisiatif, tujuan harus terukur baik dengan mempertimbangkan waktu atau pencapaiannya.

Selain setelah program, evaluasi antar waktu juga perlu dilakukan untuk memberikan peringatan dini kepada penyelenggara program atau manajemen terhadap masalah atau potensi masalah sebelum situasi menjadi lebih parah.

Evaluasi ini meliputi tiga aktivitas. Pertama, memeriksa dasar dari kegiatan, yakni rencana dan objective dari kegiatan. Kedua, membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil actual, dan ketiga, mengambil tindakan koreksi untuk memastikan kinerja sejalan dengan rencana.

Satu hal lain yang perlu dilakukan perusahaan adalah melakukan audit komunikasi CSR untuk mendapatkan gambaran tentang kekuatan dan kelemahan dalam rencana komunikasi CSR.

Pages: 1 2 3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)