Mengapa "Off The Record" Tidak Disarankan?

Off The record

Minggu lalu, saya sharing dengan mahasiswa saya tentang buku The Elements of Journalism karya Bill Kovach dan Tom Rosenstiels. Salah satu poin dalam elemen dalam buku itu adalah bahwa jurnalisme harus menyediakan forum publik untuk kritik maupun dukungan warga terhadap persoalan yang sedang hangat dibicarakan masyarakat.

Pembicaraan kemudian merembet ke diskusi tentang penggunaan off the record. Dalam konteks ini jurnalis memang harus mematuhinya. Persoalannya adalah kalau ada wartawan lain yang mendengar itu, apakah terikat pada kesepatan tersebut. Atau bagaimana bila wartawan mencari atau menemukan sumber lain untuk menceritakan informasi yang of the record tadi?
Kasus yang menimpa perusahaan Uber, perusahaan penyedia taksi dengan mobil pribadi atau rideshare yang bisa dipesan melalui ponsel yang berpusat di New York, salah satu contohnya.

Di beberapa media di Amerika Serika, Uber “dituduh” melakukan upaya meningkatkan kredibilitasnya dengan bersedia mengeluarkan anggaran jutaan dolar untuk penelitian tentang "kehidupan pribadi" dan "keluarga" wartawan yang kritis terhadap perusahaan.
Itu yang disarankan VP Senior urusan bisnis Uber, Emil Michael, saat acara makan malam di New York (14/11/2014). Michael, BuzzFeed News melaporkan, menyarankan perusahaannya untuk menyewa sebuah tim peneliti untuk mempelajari para kritikus Uber, termasuk wartawan. Menurut Michael, seperti dikutip Business Insider, pernyataan itu off the record. Uber mengatakan bahwa informasi selama makan malam pribadi itu seharusnya dianggap sebagai off-the-record.

Tetapi, pemimpin redaksi BuzzFeed yang membeberkan pernyataan itu, Ben Smith, menulis komentar dengan mengatakan bahwa BuzzFeed tidak diberitahu bahwa pernyataan tersebut off the record. Oleh beberapa pihak, cara ini dianggap mirip dengan yang dilakukan Presiden Nixon pada tahun 1970an (yang kemudian dikenal dengan skandal Watergate) untuk melemahkan pesaing-pesaingnya.

Uber adalah perusahaan teknologi yang bergerak di bidang transportasi. Produknya berupa aplikasi mobile yang memungkinkan pengguna "memesan" mobil sewaan untuk bepergian. Di Jakarta, Uber “resmi” memberikan layanan "sewa mobil" melalui sebuah acara peluncuran pada Agustus lalu (13/8/2014).

Mobil sewaan ini dikenakan tarif menurut waktu dan jarak tempuh sehingga mirip taksi.Bedanya, Uber tak memiliki armada sendiri. Mobil-mobil "sewaan" yang disediakan berasal dari pengusaha rental mobil.

Sementara itu, Uber sendiri tidak mengatakan bahwa pihaknya mengumpulkan informasi tersebut. Menurut laporan Ben, "General manager Uber NYC mengakses profil reporter BuzzFeed News yang meliput Uber, Johana Bhuiyan, untuk kepentingan diskusi tentang kebijakan Uber. Tak ada pertukaran email yang dia berikan tanpa persetujuannya."

Ben menambahkan bahwa Uber mengakses profil wartawan untuk melihat kemana saja para wartawan melakukan perjalanan saat menggunakan Uber, tulis Business Insider. Seorang juru bicara Uber mengatakan kepada Ben, bahwa mencari informasi tentang wartawan seperti yang dimaksudkan Michael adalah melanggar kebijakan Uber.

"Kegiatan tersebut jelas melanggar privasi kami dan kebijakan akses data kami. Mengakses dan menggunakan data hanya diperbolehkan untuk tujuan bisnis yang sah. Kebijakan ini berlaku untuk semua karyawan. Kami secara teratur... memantau dan mengaudit akses itu. "

Setelah laporan BuzzFeed, Michael berkomentar, "Pernyataan yang berkaitan dengan saya saat private dinner, muncul karena rasa frustrasi saya selama debat resmi atas apa yang saya rasakan. Liputan media tentang perusahaan tempat saya dengan bangga bekerja, begitu sensasional. Pernyataan itu bukan mencerminkan pandangan saya yang sebenarnya dan tidak ada hubungannya dengan pandangan atau pendekatan perusahaan, "kata Michael dalam sebuah pernyataan seperti dikutip The New York Times. "Mereka salah, tidak peduli keadaannya, dan saya menyesali sikap mereka."

Di Uber, Michael, 42, telah memainkan peran penting dalam menjalin kemitraan dan ekspansi pembiayaan internasional sejak Juni hingga Uber memperoleh dana sekitar $ 17 miliar. Dia juga membantu menuntaskan kesepakatan dengan penyedia jasa musik streaming Spotify (17/11) yang memungkinkan penumpang Uber memilih musik di mobil yang menjemput mereka.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)