Mengintip Totalitas Djarum dan BNI di Program CSR “Sekolah Fashion”

Menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) tak harus sendirian. Sejumlah perusahaan yang memiliki misi serupa dapat melakukan aksi CSR mereka bersama. Langkah itu pulalah yang telah ditempuh Djarum dan BNI. Setelah sukses menggelar program “Dapur Kuliner Nusantara”, kini Djarum dan BNI kembali menggelar program CSR bersama bertajuk “Sekolah Fashion”.

sekolah fashion djarum

Diungkapkan Primadi H. Serad, Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation, sejak awal Djarum memang memiliki payung besar untuk program-program CSR-nya, yakni Djarum Foundation. “Salah satunya, kami fokus pada sektor pendidikan. Sebab, misi kami adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) lewat pendidikan, antara lain dengan peningkatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kudus, wilayah produksi Djarum selama ini. Adapun jurusan SMK yang kami pilih adalah jurusan unggulan, seperti Teknologi Informasi (TI), Perhotelan, Ekonomi Kreatif, dan Kelautan,” tandasnya.

Oleh karena itu, setelah sukses lewat sekolah kuliner, giliran Djarum memilih format sekolah fashion untuk program CSR-nya kali ini. Dimulai pada September 2014, pilot project “Sekolah Fashion” Djarum dan BNI digelar di SMK Nahdlatul Ulama (NU) Banat, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Serangkaian kegiatan telah digelar di sana. Antara lain, pengembangan kurikulum busana muslim, pelatihan guru, serta bantuan infrasturuktur pendidikan seperti studio design yang dilengkapi dengan berbagai peralatan canggih di antaranya perangkat computer Optitex Fashion CAD—piranti lunak yang umumnya digunakan oleh perancang busana kelas dunia.

Selain itu, demi mencetak tenaga SMK yang terampil dan siap kerja, para siswa SMK juga dibekali dengan kemampuan mengembangkan trend busana muslim, mempelajari industri fashion, pelatihan membatik, melatih mendesain busana muslim untuk menciptakan trend, hingga melatih mereka tentang upaya branding dan marketing.

“Menggandeng perancang busana ternama, Irna Mutiara, kami menghadirkan sebuah butik dengan brand Zelmira. Di sana, setiap karya siswa SMK dapat dipasarkan. Dipilihnya busana muslim, karena saat ini industri busana muslim tengah naik daun,” terang Primadi, yang menyebutkan sekolah fashion tersebut baru akan diresmikan pada pekan depan.

Selain membantu branding dan marketing melalui butik Zelmira, Djarum dan BNI juga membantu anak-anak SMK NU Banat untuk tampil berani di ajang Indonesia Fashion Week 2015, yang digelar pada akhir Februari ini. Di bawah arahan Irna Mutiara, karya-karya siswa SMK NU Banat dipamerkan di booth Zelmira.

Tak tanggung-tanggung, karya mereka juga dipamerkan lewat peragaan busana (fashion show) bertajuk “Miracle of the Sun”. Dalam kesempatan itu, para siswa SMK memamerkan 45 koleksi busana muslim bergaya syar’i yang menutupi namun tetap elegan. “Unsur bordir dan batik Kudus ditambahkan sebagai aksen pemanis yang menandakan koleksi busana mereka tetap mempehatikan kekayaan lokal,” terang Irna Mutiara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)