Paradoks Belanja Iklan Produk Mobil VS Motor di Semester Pertama 2015

Dibandingkan televisi, dalam menghadapi situasi krisis seperti sekarang, marketers di Indonesia lebih memilih memangkas belanja iklannya di media cetak, terutama koran. Menurut catatan Nielsen, pada semester pertama tahun 2015, belanja iklan di media cetak minus 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

belanja iklan mobil dan motor

Yang menarik dicermati dari catatan Nielsen tentang Top 15 Spender di Print Ad adalah brand-brand otomotif. Meski ada empat brand otomotif—baik dari produk motor maupun mobil—yang masuk dalam daftar Top 15 Spender di Print Ad, namun kedua kategori produk itu terlihat sangat paradoks.

Di kategori produk mobil, ada brand Toyota dan Daihatsu yang masuk dalam daftar Top 15 Spender. Keduanya, memiliki selisih belanja iklan yang tidak terlalu jauh beda. Jika Toyota menggelontorkan belanja iklan di print Ad-nya sebesar Rp 105,8 miliar, maka Daihatsu telah menggelontorkan dana iklannya sebesar Rp 105,1 miliar. Menariknya, anggaran belanja iklan Toyota dan Daihatsu tersebut sama-sama melorot. Dibandingkan semester pertama 2014, pada sepanjang semester pertama 2015 ini, Toyota memangkas belanja iklan di koran hingga -41%. Tak jauh beda, Daihatsu juga melorot hingga minus 40%.

Sebaliknya, di kategori produk motor, dua brand motor yang masuk daftar Top 15 Spender di Print Ad pada semester pertama 2015 justru memilih menaikkan anggarannya. Honda Motor misalnya, rela mengeluarkan dana iklan di koran hingga Rp 152,6 miliar atau tumbuh 3% dibandingkan semester pertama 2014. Kompetitornya, Yamaha, memilih menganggarkan belanja iklan di korannya jauh lebih rendah, yakni Rp 81,5 miliar. Meski terhitung rendah, namun Yamaha telah menaikkan belanja iklan tersebut sebesar 1% pada semester pertama 2015.

Brand lain yang juga besar belanja iklannya di koran pada semester pertama 2015 adalah dua merek ritel milik Lippo Group. Keduanya adalah Hypermart dan Matahari Department Store. Jika Hypermart sanggup menggelontorkan belanja iklan hingga Rp 114,6 miliar atau naik 52%, maka Matahari Department Store mengeluarkan belanja iklannya hingga Rp 98,9 miliar atau naik 22%.

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)