Pasar Cat Kian Seksi, Dulux Makin Agresif di Tahun 2015

Pasar cat di Indonesia memang tak pernah luntur. Terbukti, tiap tahunnya, bisnis pasar cat Tanah Air makin menggiurkan. Merujuk data PT Mars Indonesia, nilai pasar cat di Indonesia mencapai Rp 10,47 triliun pada tahun 2010. Tahun 2011, pasar cat kembali meningkat sekitar 8,6%, menjadi Rp 11,37 triliun.

dulux

Bahkan, pelaku industri cat Indonesia memprediksi penjualan produksi cat pada tahun 2014 menembus Rp 15 triliun atau naik 8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan tiap tahun bisnis cat dalam negeri dipicu oleh tumbuhnya bisnis properti dan hunian di Tanah Air.

Tak mengherankan, jika produsen cat tak ingin melewatkan peluang menggiurkan itu. Untuk kategori cat dekoratif yang berkontribusi 60% dari total cat di Tanah Air misalnya, para pemainnya tampak agresif merangsek pasar. Sebut saja, tiga pemian besar, PT ICI dengan brand Dulux dan Catylac, PT Nippon Paint lewat brand Vinilex, dan PT Avitex Company Inc melalui brand Avitex.

Persaingan cat makin riuh, ketika puluhan merek cat turut ambil keuntungan di bisnis cat. Hasil survey PT Mars Indonesia menunjukkan setidaknya ada 60 merek cat yang beredar di enam kota utama—Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan Makasar.

Tak mengherankan, jika Dulux dalam beberapa tahun bekalangan ini tampak agresif menggarap pasar. Pada awal tahun 2015, tepatnya di bulan Januari ini umpamanya, Dulux sudah menggelar dua program kampanye-nya.

Pertama, Dulux sebagai salah satu merek dari AkzoNobel, meluncurkan kampanye “Dulux Pentalite Colours of The World”. President Director PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia), Jun De Dios mengatakan bahwa tujuan kampanye “Dulux Pentalite Colours of The World” adalah memberikan inspirasi yang mempermudah konsumen memilih paduan warna untuk dinding interior rumah, serta mempererat hubungan setiap anggota keluarga dengan membawa kembali suasana liburan ke dalam rumah. Pasangan selebriti, Adrian Maulana dan Dessy Ilsanty, pun dipilih sebagai brand endorser dari kampanye tersebut.

Rangkaian inspirasi warna dari “Dulux Pentalite Colours of The World” dapat dijelajahi melalui situs www.coloursoftheworld.co.id. “Sesuai dengan tagline ‘Bring Home the Colours of the World’, konsumen dapat mengunjungi situs kami untuk memulai membawa pulang suasana liburan ke rumah mereka,” ungkap Jun.

Program kedua dari Dulux di awal tahun 2015 ini adalah kegiatan mengecat kembali Gedung Kesenian Jakarta (GKJ). Program pengecatan itu merupakan bagian dari kampanye global bertajuk Kota Humanis (Human Cities Initiative), yang fokus pada komitmen AkzoNobel untuk terus meningkatkan, memberikan energi, serta meregenerasi masyarakat perkotaan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Jun mengatakan bahwa menghargai warisan urban akan menjadi investasi jangka panjang yang sangat penting. Termasuk, di dalam enam pilar ide Kota Humanis yang dijalankan AkzoNobel semenjak tahun lalu.

“Ide Kota Humanis dari AkzoNobel dibuat untuk menjawab tantangan yang terjadi di abad 21 dengan tujuan agar kami dapat membantu menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat antara kota dan masyarakatnya, serta mewujudkan lingkungan yang lebih humanis. Dengan pertimbangan inilah, kami memilih Gedung Kesenian Jakarta sebagai salah satu identitas kultural yang penting di Kota Jakarta,” tambah Jun.

Untuk program regenerasi ini, AkzoNobel akan menggunakan produk super premiumnya, Dulux Weathershiled Powerflexx. “Kami akan menggunakan Dulux Weathershield Powerflexx yang memiliki teknologi Powerflexx sehingga cat memiliki kemampuan merenggang lebih tinggi dibandingkan cat eksterior premium biasa. Kualitas elastomeric-nya sangat efektif menutup retak rambut pada dinding,” ungkap Jun.

Dengan digelarnya kembali kegiatan pengecatan tersebut, Gedung Kesenian Jakarta menambah daftar panjang gedung bersejarah di Indonesia yang diregenerasi menggunakan produk pelapis dari AkzoNobel. Sebelumnya AkzoNobel telah mengecat Museum Fatahillah pada tahun 2009, Balai Pemuda Surabaya pada tahun 2010, dan Benteng Rotterdam Makassar pada tahun 2010.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)