Perpustakaan Nasional Masuki Ranah Digital

Era digital rupanya telah mengubah kebiasaan membaca masyarakat Indonesia. Khusus di daerah urban misalnya, mengonsumsi bacaan digital sudah menjadi salah satu tuntutan. Perubahan habit tersebut tentu saja dirasakan juga oleh Perpustakaan Nasional.

Dikatakan Syarif Bundo, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Perpustakaan Nasional, untuk menjawab perubahan itu, Perpustakaan Nasional mulai mengembangkan konsep perpustakaan ke arah digitalisasi. Misalnya, lewat digitalisasi beberapa buku yang langka.

Mulai masuk ranah digital, Perpustakaan Nasional gencarkan strategi e-library dan Mobile Library.

Ditambahkan Woro Titi Haryanti, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Nasional juga tengah mengembangkan konsep e-library. Diawali dengan menghadirkan websitewww.pnri.co.id.

Di situs tersebut ada rubrik e-resources yang menampilkan koleksi jurnal berbahasa Inggris dan koleksi bacaan berbahasa Indonesia dari Balai Pustaka. Tentu saja, mereka yang ingin membaca buku digital harus mendaftar terlebih dahulu sebagai anggota secara online dan gratis," ungkap Woro.

Ke depan, Perpustakaan Nasional tentu akan menambah koleksi bacaan digitalnya, dengan menggandeng sejumlah mitra. "Kami terbuka dengan berbagai pihak yang ingin membantu menambah koleksi digital kami. Bahkan, kami pun memanfaatkan social media seperti Facebook dan Twitter untuk mengomunikasikan layanan yang ditawarkan Perpustakaan Nasional," kata Woro.

Selain itu, lanjutnya, Perpustakaan Nasional juga akan mengoptimalkan Facebook dan Twitter untuk menciptakan engagement antara Perpustakaan Nasional dengan pembaca, termasuk member-nya. Menurut Woro, jumlah online member serta tingkat kunjungan ke situs PNRI terus meningkat.

Jika digital dipilih Perpustakaan Nasional untuk menggarap pasar urban, maka untuk pasar rural, Perpustakaan Nasional menggunakan strategi Perpustakaan Keliling (mobile library). Melalui armada mobil Perpustakaan Keliling, Perpustakaan Nasional bersama Perpustakaan Daerah menyambangi daerah-daerah di Indonesia. "Bahkan, untuk penetrasi di daerah pelosok, Perpustakaan Keliling berkonsep kanvaser, dengan menggunakan armada motor maupun sepeda," Woro memaparkan.

Demi mengembangkan perpustakaan di berbagai daerah, Perpustakaan Nasional juga menggelar perhelatan akbar yang digelar tiap tahunnya dengan tema yang berbeda-beda. Tahun 2013 ini misalnya, Perpustakaan Nasional menghelat Lomba Perpustakaan Umum Tingkat Kabupaten/Kota, Nasional, dan Daerah. "Selain itu, kami juga menggelar Lomba Bercerita Tingkat Nasional, guna meningkatkan minat baca anak-anak sejak usia dini (SD)," urai Syarif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)