Strategi Mercure Bandung Angkat Tradisional Sunda di Sosmed untuk Awareness

Accor Group mengumumkan pembukaan Hotel Mercure pada Senin (1/12) bertempat di Setiabudi, Bandung. Hotel tersebut menjadi brand pertama Mercure di Provinsi Jawa Barat yang menyasar segmen pasar Business dan Leisure.

Accor Group mengumumkan pembukaan Hotel Mercure pada Senin (1/12) bertempat di Setiabudi, Bandung. Hotel tersebut menjadi brand pertama Mercure di Provinsi Jawa Barat yang menyasar segmen pasar Business dan Leisure. Accor Group mengumumkan pembukaan Hotel Mercure pada Senin (1/12) bertempat di Setiabudi, Bandung. Hotel tersebut menjadi brand pertama Mercure di Provinsi Jawa Barat yang menyasar segmen pasar Business dan Leisure.

Adi Satria, VP Penjualan Pemasaran dan Distribusi Accor untuk Malaysia, Indonesia, dan Singapore, mengatakan kepada bahwa tingkat hunian di kota Bandung sangat tinggi terutama ketika libur akhir pekan. “Brand Mercure akan melengkapi portofolio hotel Accor di Bandung, dari brand hotel ekonomi hingga brand hotel midscale. Ke depannya kami juga akan menghadirkan brand hotel upscale di kota Bandung.”

Strategi marketing communication yang dijalankan Hotel Mercure Bandung Setiabudi pun tengah dijalankan lewat sosial media yakni Facebook dan Twitter dengan mengedepankan unsur tradisional sunda. “Konten – konten yang dimasukkan di sosmed adalah terkait keunggulan hotel yang menggabungkan unsur tradisional Sunda, baik dari sisi makanan hingga kamar dan berbagai fasilitas lainnya. Tidak lupa juga di infokan lewat beragam promo serta keunggulan lokasi karena berdekatan dengan pemandian air panas Ciater, Tangkuban Perahu, Factory Outlet, lembang, dan beberapa lokasi wisata lainnya.”

“Unsur tradisional ini sengaja ditampilkan sesuai dengan keberadaan hotel tersebut. Tentunya di Bandung kita akan tampilkan semua khas Sunda, mulai dari bangunan, makanan, patung, dan lainnya. Semua bisa dirasakan ketika kita mulai masuk ke room hingga ruangan lainnya.”

Sejatinya, Mercure adalah Hotel mid-scale yang diklaim terbesar di dunia karena memiliki 90 ribu kamar dengan lebih dari 700 hotel. Hotel Mercure Bandung Setiabudi memiliki keunikan dengan wallboard yang di hiasi oleh gambar dari landscape khas kota Bandung seperti Gedung Sate dan lainnya.

Walaupun masih baru di kota Bandung, ungkap Adi, target di tahun 2015 adalah memiliki tingkat okupansi sebesar 80 persen dan masuk menjadi 5 besar riset Trip Advisor yang merupakan survei independen tempat wisata dan hotel di Indonesia. “Secara runut, di awal soft opening tingkat okupansi di bulan September sebesar 20 persen, bulan Oktober mencapai 50 persen, dan di November sekitar 70 persen. Kami optimis dengan target kami di tahun 2015 dan berupaya menjadi hotel nomor satu di Bandung.”

Target okupansi yang targetkan Hotel Mercure Bandung Setiabudi, sebut Adi, tidak lepas dari kebutuhan di kota bandung yang juga tidak hanya room tapi juga meeting room hingga ballroom untuk segala keperluan. “Saya melihat baru Hotel Mercure Bandung Setiabudi yang memiliki ballroom yang bisa menampung sekitar 1000 orang yang dapat difungsikan untuk bergama event. Ini adalah salah satu unique selling proposition kami.”

“Market share kami untuk room berasal dari pengunjung asal Jakarta sekitar 80 persen,” ucap Adi. Lanjutnya, itu menunjukkan kebutuhan room dari luar kota sangat besar. Hingga saat ini Accor telah mengoperasikan empat hotel di Bandung, termasuk Novotel Bandung (156 kamar), Ibis Styles Bandung Braga (193 kamar) dan Ibis Bandung Trans Studio (606 kamar).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)