PERSEPSI MEREK LOKAL: GLOBAL HANYA MITOS ATAU REALITAS?

Sementara itu, Krisbow, yang terkenal dengan perlengkapan rumah dan tekniknya, adalah bagian dari Kawan Lama Group yang juga mengelola Ace Hardware dan Informa. Meskipun identitas lokalnya kuat, Krisbow sering dianggap sebagai merek internasional karena kualitas dan ketersediaannya di toko-toko besar.

GT Radial, merek ban yang sering muncul di ajang balapan internasional, sebenarnya adalah produk dari PT Gajah Tunggal, Indonesia. Kehadiran GT Radial di lebih dari 80 negara menunjukkan kemampuannya bersaing di panggung global.

Dalam konteks pemasaran, persepsi tentang negara asal suatu merek—baik akurat atau tidak—sangat penting. Volkswagen, misalnya, sering menekankan desain Jerman dalam kampanye iklannya, sementara IKEA mempromosikan warisan Swedia dengan penamaan produk Swedia yang khas.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa banyak konsumen sebenarnya tidak terlalu memperhatikan asal-usul merek saat membuat keputusan pembelian. Ini menunjukkan bahwa sementara persepsi negara asal bisa berpengaruh, pada akhirnya kualitas produk dan keefektifan strategi pemasaran adalah yang paling menentukan.

Dari Hammer hingga GT Radial, merek-merek ini telah menunjukkan bagaimana identitas global yang dirasakan bisa memperkuat posisi mereka di pasar. Ini bukan hanya tentang mengeksploitasi citra, tapi lebih kepada membangun hubungan yang autentik dengan konsumen, baik di dalam maupun luar negeri.

Eiger, The Executive, dan J.CO dan merek-merek lain menunjukkan bahwa merek lokal dapat membangun ekuitas merek yang kuat dan citra global melalui strategi pemasaran yang efektif. Mengelola persepsi konsumen tentang asal-usul merek dan mengaitkannya dengan kualitas atau nilai tertentu bisa sangat menguntungkan dalam persaingan di pasar global.