JAM 6 TENG - ILMUWAN

Pernahkah Anda merasa sangat yakin, lalu hidup membuktikan Anda salah? Di situlah bedanya ilmuwan dan pengkhotbah: yang satu tumbuh dari kesalahan, yang lain terjebak dalam keyakinan kaku.

.

.

Semalam dalam perjalanan dari Bogor, melalui HPnya, tiba-tiba anak saya memutar lagu Scientist - nya Coldplay. Lagu itu dikenal luas sebagai salah satu balada rock alternatif paling emosional dan introspektif dari era 2000-an.

Itu era Blackberry kira-kira. Era Mike Lazaridis.

Mike Lazaridis adalah salah satu inovator yang pernah mengguncang dunia. Lewat BlackBerry, ia tidak sekadar menciptakan alat komunikasi, tetapi membangun budaya baru: manusia bisa bekerja dan terhubung di mana saja, kapan saja.

Di masanya, BlackBerry bukan sekadar ponsel—ia adalah simbol kecanggihan, efisiensi, dan kekuatan global.

Tetapi ironisnya, kisah BlackBerry juga menjadi cermin betapa mudahnya manusia, bahkan yang brilian sekalipun, terjebak dalam keyakinannya sendiri.

Lupa bahwa pengetahuan adalah sesuatu yang harus terus direvisi.

Lazaridis adalah seorang ilmuwan sejati di awal perjalanan kariernya. Ia bertanya, meragukan batas teknologi yang ada, dan berani membayangkan sesuatu yang belum pernah ada.

Namun saat ia berhasil, saat BlackBerry menguasai pasar, ia dan timnya berhenti bersikap seperti ilmuwan.

Ketika Apple meluncurkan iPhone dengan layar sentuh dan ekosistem aplikasi terbuka, Lazaridis tetap yakin bahwa dunia tidak membutuhkan ponsel seperti itu.

Pages: 1 2 3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)