JAM 6 TENG - DI TENGAH JALAN

Di titik tengah perubahan, segalanya terasa gagal. Tapi dari Mitch Landrieu kisah-kisah ini menunjukkan bahwa keberhasilan justru lahir dari keberanian untuk bertahan.

.

.

Walikota Mitch Landrieu berdiri di depan rakyatnya di New Orleans. Dia menyatakan niat untuk menghapus empat patung Konfederasi dari ruang publik New Orleans.

Ia tahu ia sedang menyalakan api di sebuah ladang kering. Ia tahu bahwa keputusan itu akan memicu kemarahan, protes, bahkan ancaman.

Patung-patung itu, bagi sebagian orang, dianggap simbol warisan sejarah. Tetapi bagi banyak lainnya, itu adalah monumen penindasan yang membayangi kehidupan mereka sejak kecil.

Landrieu memilih berpihak pada masa depan: ia ingin kota yang bisa dibanggakan oleh semua warganya, tanpa kecuali. Selama proses penghapusan, ia dicaci dan dianggap menghancurkan sejarah.

Di tengah jalan, langkahnya tampak seperti kegagalan. Tapi ia tetap berdiri. Dan hari ini, ia diakui sebagai pemimpin yang berani membawa New Orleans pada babak baru rekonsiliasi dan identitas bersama.

Inilah esensi dari *Kanter’s Law*, hukum perubahan yang dirumuskan oleh Rosabeth Moss Kanter: _“everything looks like a failure in the middle.” _ Hampir setiap perubahan besar, pada titik tertentu, akan terlihat seperti kesalahan besar.

Di awal, kita bersemangat. Di akhir, kita bisa bangga. Tapi di tengah—di saat energi mulai menurun, oposisi menguat, dan hasil belum tampak. Kita pun mulai ragu. Itulah zona rawan di mana impian diuji dan pemimpin dipertaruhkan.

CVS Health adalah contoh lain. Di dunia ritel yang begitu mengandalkan arus kas dan volume penjualan, keputusan untuk berhenti menjual rokok terdengar seperti bunuh diri bisnis. CEO mereka saat itu menerima banyak kritik.

Investor cemas. Pelanggan bingung. Tapi CVS bersikeras: jika mereka ingin menjadi pusat layanan kesehatan masyarakat, mereka tak bisa terus menjual produk yang membunuh. Dan mereka tidak hanya menghentikan penjualan, mereka memperkuat komitmen mereka dengan membuka klinik kesehatan di toko-toko mereka.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)