MERANCANG NYALI

Nyali bukan hanya soal keberanian besar, tapi tentang langkah kecil yang berani diambil meski takut. Merancang nyali artinya membangun kepercayaan diri dari kegagalan—dan belajar bahwa keberanian bisa dilatih.

.

.

Setiap orang punya ide. Tapi tidak semua orang punya keberanian untuk mewujudkannya. Ketakutan akan kegagalan—ditolak, salah, atau terlihat bodoh—seringkali lebih besar daripada ide itu sendiri.

Kita mundur bahkan sebelum mulai, bukan karena kita tidak mampu, tapi karena kita tidak cukup punya nyali.

Walt Disney pernah dianggap “kurang imajinatif” dan mengalami kebangkrutan sebelum akhirnya membangun kerajaan mimpi bernama Disneyland. J.K. Rowling menulis _Harry Potter_ dalam keterpurukan sebagai ibu tunggal yang hidup dari tunjangan, dan naskahnya ditolak 12 kali sebelum akhirnya menjadi fenomena global.

Howard Schultz, sebelum menjadikan Starbucks merek kopi dunia, ditolak oleh lebih dari 200 investor karena idenya dianggap tidak masuk akal.

Mereka semua memiliki satu hal yang sama: nyali.

Bukan nyali untuk bertarung di medan perang, tapi nyali untuk terlihat bodoh, nyali untuk ditertawakan, ditolak, dijatuhkan—dan tetap melangkah maju. Nyali seperti ini yang sering tak terlihat, tapi menentukan segalanya. Inilah nyali yang ingin dibangun Tom Kelley dan David Kelley dalam buku mereka _Creative Confidence._

Menurut mereka, keberanian tidak muncul begitu saja. Ia bukan sesuatu yang magis yang datang di saat genting. Sebaliknya, keberanian bisa dirancang. Mereka menyebutnya *designing for courage* —sebuah pendekatan bertahap, terstruktur, dan penuh empati untuk menumbuhkan rasa percaya diri melalui keberhasilan-keberhasilan kecil (Kelley & Kelley, 2013).

Konsep ini terinspirasi dari psikolog Albert Bandura yang menciptakan metode _guided mastery,_ di mana seseorang dilatih untuk mengatasi ketakutan besar melalui langkah kecil dan aman. Rasa percaya diri tumbuh bukan dari teori, tapi dari pengalaman nyata: berhasil sedikit demi sedikit.

Dalam guided mastery, seseorang dilatih untuk mengatasi ketakutan besar melalui langkah kecil dan aman. Misalnya, dalam salah satu eksperimennya, Bandura membantu orang yang memiliki fobia terhadap ular. Mereka tidak langsung diminta menyentuh atau memegang ular.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)