Hakuhodo Indonesia Sering Raih Penghargaan Kreatif Bertaraf Internasional

“Waktu itu di Indonesia banyak sekali perusahaan creative advertising asal Amerika Serikat dan Eropa. Saya melihat hal itu awalnya biasa saja, tapi saya amati cara berpikir Jepang lebih Asia sekali. Sehingga saya kemudian mendirikan Hakuhodo di Indonesia pada tahun 2003 dengan kerjasama dengan Hakuhodo Jepang,” kata Irfan Ramli, President Director PT Hakuhodo Indonesia, mengenang kembali saat dia mendirikan agensi kreatif advertising ini.

Irfan Ramli, President Director PT Hakuhodo Indonesia Irfan Ramli, President Director PT Hakuhodo Indonesia

Walaupun ketika itu masih terhitung agensi baru, Hakuhodo Indonesia kemudian bisa membuktikan kualitasnya dengan menyabet berbagai penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri. Penghargaan creative advertising yang pernah diterima Hakuhodo Indonesia di antaranya Cannes Award di Perancis, Spike Award di Singapura, Adfest Asia Pacific di Thailand, AdStar di Bussan, Korea Selatan, dan Citra Pariwara di Indonesia.

Dilihat dari kategori industrinya, Hakuhodo Indonesia menggarap proyek-proyek kreatif hampir seluruh sektor seperti otomotif, elektronik, online shopping, farmasi, nutrition, fast moving customer goods (FMCG) hingga media (surat kabar). “Rata-rata mereka sangat loyal bekerjasama dengan kami. Bahkan banyak diantaranya sudah lebih dari lima tahun bekerja dengan kami. Kompetensi Hakuhodo Indonesia jelas memberikan produk kreatif iklan untuk diterapkan dalam strategi 360 degree baik untuk TV Commercial (TVC), radio adv dan print adv,” tutur Irfan saat ditemui MIX.

Menurut Irfan, sebuah creative advertising agency, tidak hanya harus bagus di dalam membuat produk iklan kreatifnya, tapi juga harus bisa membantu klien melakukan komunikasi kepada konsumennya lewat karya kreatif tersebut. “Memberikan produk akhir yang baik kepada klien merupakan tantangan bagi setiap agensi dan bagi saya ada tiga prinsip dasar yang perlu dipertimbangkan agar kita dapat memenuhi ekspektasi klien, yaitu Mutual Understanding, Berbisnis Dengan Jujur, dan Kreativitas,” katanya.

Tentang strategi agensi menghadapi turbulensi ekonomi, Irfan mengatakan bahwa pada Q1 2015 memang banyak sektor industri yang melakukan strategi ikat pinggang. Dan industri creative advertising, katanya, terkena imbasnya hingga turun 7% (Nielsen, Juni 2015). “Banyak cutting budget untuk advertising oleh beberapa pemilik merek. Namun semua itu akhirnya tertolong dengan momentum Ramadhan,” Irfan optimistis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)