Headline

Tahun 2014 ini produk minuman berenergi Kuku Bima kembali meluncurkan iklan baru yang masih menayangkan keindahan pariwisata Indonesia. Dijelaskan Irwan Hidayat, Presiden Direktur PT Sido Muncul, Kuku Bima selalu memiliki filosofi bahwa dana iklan kami yang besar harus bisa bermanfaat bagi Indonesia.

Masih fokus dengan tayangan iklan Kuku Bima bertema pariwisata Indonesia, PT Sido Muncul siap menggelontorkan budget Rp 30-40 miliar untuk kampanye iklan terbarunya bertajuk "Indonesia Raya, Rumah Besar Kita".

"Misalnya untuk mengkomunikasikan pariwisata Indonesia. Untuk itu, Kuku Bima harus kembali memberikan sesuatu bagi bangsa Indonesia, setelah tahun 2009 iklan pertama Kuku Bima tentang keindahan pariwisata Papua mendapat respon positif," katanya.

Jika sebelum iklan bertema pariwisata produk Kuku Bima tidak terlalu laku di pasaran, menurut Irwan, justru paska menayangkan iklan bertema pariwisata Indonesia, produk Kuku Bima mendapat sambutan positif dari pasar, termasuk image positif terhadap brand Kuku Bima itu sendiri. "Untuk iklan Kuku Bima bertema pariwisata ini tidak kecil. Iklan Kuku Bima versi Labuan Bajo misalnya, kami mengeluarkan dana hingga Rp 35 miliar," aku Irwan.

Memanfaatkan momentum Hari Kebangkitan Nasional, yang jatuh pada 20 Mei ini, Kuku Bima menghadirkan iklan teranyarnya bertema "Indonesia Raya, Rumah Besar Kita". Pada iklan tersebut, Kuku Bima melakukan kompilasi dari beberapa versi iklan pariwisata yang sudah tayang di tahun-tahun sebelumnya. Di antaranya, versi Papua, Labuan Bajo, Nias, Kalimantan, Semarang, dan Danau Toba.

Diuraikan Irwan, "Kali ini kami menggandeng Ian Antono bersama lagu popularnya 'Rumah Kita' untuk mengisi jingle iklan terbaru Kuku Bima."

Kampanye "Indonesia Raya, Rumah Besar Kita" akan ditayangkan di layar kaca hingga empat bulan ke depan. Tak kurang dari Rp 30-40 miliar siap digelontorkan Sido Muncul untuk iklan baru Kuku Bima tersebut. "Iklan baru Kuku Bima yang bakal hadir dalam beberapa versi itu merupakan sumbangan dan partisipasi kami dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia," ujar Irwan.