Alfa Bangun Ekosistem Bisnis Baru Lewat Alfacart dan Alfatrex

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart tidak ingin hanya menjadi penonton di tengah pesatnya tren belanja online. Hal ini diwujudkan dengan menyuguhkan layanan belanja online viawww.alfaonline.com yang memungkinkan pelanggan memesan barang belanjaan melalui webite. Sejak diluncurkan pada 2013 hingga 2015, tercatat lebih dari 200 ribu pelanggan yang memanfatkan ini dengan transaksi per hari mencapai lebih dari 3.000 transaksi.

Namun layanan online Alfamart ini ternyata belum sepenuhnya menyuguhkan kemudahan karena setelah bertransaksi, pelanggan harus tetap mengambil sendiri barang yang dipesan di gerai Alfamart terdekat atau bisa juga diantar ke rumah. Namun, tidak semua gerai Alfamart bisa menerapkan layanan ini. Mengingat keterbatasan tersebut, Alfaonline akhirnya dihentikan pada 2016 dan digantikan dengan alfacart.com

Kehadiran alfacart.com memberikan konsep layanan baru kepada pelanggan dengan fokus pada empat kategori produk yang ditawarkan, yakni fashion, gawai dan elektronik, kebutuhan pokok harian, serta gaya hidup. Alfacart.com diposisikan sebagai penyedia kebutuhan yang lengkap bagi pelanggan, sekaligus marketplaceonline yang tepat bagi pengusaha dari beragam skala dan jenis bisnis.

Dukungan jaringan luas Alfamart mampu memberikan layanan optimal kepada pelanggan. Fasilitas belanja online bayar offline (O2O) ditawarkan kepada pelanggan yang tidak memiliki akun perbankan atau kartu kredit. Setelah memesan barang secara online di alfacart.com—aplikasi ini bisa diunduh di smartphone dan tablet, pelanggan bisa membayarnya di gerai Alfamart yang dikehendaki atau pembayaran tunai melalui layanan cash on delivery (COD). Sementara pelanggan yang sudah punya akun perbankan, pembayaran bisa melalui BCA Klikpay, Mandiri Klikpay, transfer bank, dan kartu kredit. Di sini terjadi peningkatan layanan dibandingkan aplikasi Alfaonline sebelumnya dimana gerai untuk pembayarannya ditentukan oleh perusahaan.

Melihat prospek layanan online yang akan terus tumbuh ke depan, Alfamart memperkuat bisnis online dengan menyuntikkan modal kepada Alfacart.com yang dikelola PT Sumber Trijaya Lestari. Perseroan dikabarkan menyuntikkan modal pada medio 2018 lalu sebesar Rp14,99 miliar untuk pengembangan Alfacart.com ditambah setoran modal Rp7,5 miliar dari PT Midi Utama Indonesia. Kepemilikan perseroan Alfamart di Sumber Trijaya Lestari mencapai Rp299,85 miliar (99,95%) sedangkan Midi Utama hanya 0,05%.

Upaya pengembangan Alfacart.com terus dilakukan melalui kolaborasi dengan e-commerce seperti Shopee, Lazada, Bukalapak, dan sejumlah e-commerce lain. “Strategi kami tidak berkompetisi, melainkan berkolaborasi dengan e-commerce dimana Alfacart.com menjadi agregator bagi e-commerce untuk produk kebutuhan sehari-hari,” ujar Bambang Setiawan Djojo, Direktur Alfacart.com di acara open house kantor baru alfacart.com di Alam Sutera Tangerang pada medio 2018 lalu.

Dia mengaku, produk kebutuhan sehari-hari mulai banyak dicari secara online. Marketnya ada dan trennya akan makin tumbuh sejalan dengan gaya belanja online masyarakat. E-commerce yang semula bermain di produk gawai, eletronik, fashion mulai melirik produk kebutuhan sehari-hari. Alfacart.com hadir untuk memenuhinya. Sebaliknya, Alfacart.com menawarkan kepada pelanggan produk yang ada di e-commerce seperti produk elektronik, fashion atau gawai yang produknya ini tidak dijumlai di gerai Alfamart.

Untuk mendukung layanan pengiriman Alfamart menghadirkan Alfatrex, yakni unit bisnis baru yang menawarkan layanan logistik. Pelanggan disuguhkan alternatif pengiriman barang yang dipesan, meliputi same day service, next day service, regular service, dan economy service. Langkah ini bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi Alfamart, selain untuk memberikan kemudahan dan kepuasan pelanggan berbelanja online melalui alfacart.com.

Selain pengiriman, Alfatrex juga memberikan opsi penjemputan barang jika terjadi retur dari transaksi belanja online. Pelanggan hanya menunjukkan kode booking pengiriman ke gerai Alfamart sambil membawa barang yang akan diretur dan tim Alfatrex akan menjemput barang tersebut untuk dikembalikan ke tempat penjual. “Untuk memperluas jangkauan, Alfatrex bekerjasama dengan Blibli dan Zalora dan sejumlah platform e-commerce lain,” imbuh Bambang.

Alfamart memang terlihat agresif melancarkan strategi O2O untuk kemudahan belanja pelanggan. Meski begitu, kinerja belanja online masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan belanja offline, baik dari sisi jumlah pengguna, jumlah transaksi, maupun nilai transaksi. Hal ini dapat dimaklumi lantaran Alfamart pada awalnya hadir dengan konsep belanja offline. Konsep ini masih banyak dianut pelanggan. Bahkan, pelanggan – terutama ibu rumah tangga – lebih senang berbelanja ke gerai Alfamart karena lokasinya yang relatif dekat. Gerai Alfamart bertebaran di daerah pemukiman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)