Sepakbola merupakan olahraga yang paling populer di dunia, termasuk di Asia. Bagi banyak klub di dataran Eropa, Asia menjadi rumah kedua lantaran basis penggemar yang begitu besar sekaligus loyal.
Kini, olahraga ini tidak sekedar permainan. Sepakbola telah menjelma menjadi bisnis yang menguntungkan, bermodalkan brand sepakbola itu sendiri, baik klub, pemain, maupun unsur pendukung lainnya. Pemasaran brand yang baik tentu menjadikan klub semakin besar dan kuat secara bisnis.
"Kami menghubungkan brand dengan klub, yang juga berhubungan dengan passion (semangat). Dari passion ditransferkan ke brand. Brand Chelsea besar karena passion dari fans," kata Asia Sales Manager Chelsea FC Troy Strike saat berbicara di Asia Pacific Media Forum (APMF) 2014 di Nusa Dua, Bali, Jumat (19/9/2014).
Chelsea merupakan salah satu klub sepakbola Inggris yang mempunyai penggemar begitu besar di Asia, tak terkecuali Indonesia. Jutaan fans terhubung dengan klub asal London, Inggris itu baik di Facebook maupun Twitter.
"Dalam memperkuat brand, kami menonjolkan performa, baik di lapangan maupun di luar lapangan. Kami besar karena masyarakat dan mengembalikan jasa kepada masyarakat dengan mendirikan 10 sekolah sepakbola di Asia. Kami pun melakukan inovasi dengan menyediakan 7 bahasa dalam situs kami, dimana bahasa Indonesia adalah yang paling banyak diakses," jelas Troy.
Hal serupa terjadi pula pada klub FC Barcelona. Klub asal Spanyol ini pun memiliki brand yang sangat kuat, didukung basis fans yang sangat besar di Asia termasuk Indonesia.
Asia Business Development Manager FC Barcelona Tatt Tam menyatakan, kunci yang dipegang klub adalah berhubungan lebih dalam dengan para fans. "Kami mengusung jogo bonito, atau bermain dengan cantik. Kami sajikan permainan yang penuh kebahagiaan. Kami juga berkomitmen sosial dengan mendonasikan 1,5 juta dollar AS ke UNICEF dan juga ke Bill and Melinda Gates Foundation," jelas Tatt.
Untuk memperkuat brand, lanjut dia, Barça juga memiliki basis media sosial yang mumpuni. Tercatat jutaan fans bergabung dengan klub ini di Facebook dan Twitter. Tatt mengestimasi sekitar 20 juta fans Barcelona adalah warga Indonesia.
Hal yang sama terjadi pada kedua klub ini, yaitu bermitra dengan partner lokal untuk memperkuat citra mereka. Chelsea bekerjasama dengan Indosat dan BNI. Adapun Barcelona menggandeng Telkomsel, Advan, Head and Shoulder, dan beberapa lainnya.
"Kami bermitra dengan partner lokal di Indonesia. Kami bekerjasama dengan brand yang dekat dengan masyarakat Indonesia, sehingga memiliki pengetahuan dan wawasan tentang (pasar) lokal," ujar Tatt.
Sementara itu, Troy menjelaskan pada dasarnya yang dilakukan The Blues di Asia Tenggara adalah membangun brand baik oleh sendiri maupun bermitra dengan partner lokal. Dalam bermitta, ujar dia, ada beberapa hal yang harus dipikirkan.
"Apa yang dipikirkan saat bermitra? Kesadaran akan brand, loyalitas brand. Kami berhubungan secara dalam dengan konsumen," sebut Troy.