Binus Siap Bersaing dengan Kampus Asing

Kualitas pendidikan dan kepribadian mahasiswa, dua hal inilah yang belakangan gencar diedukasikan Binus University. Soal kualitas, menurut Rektor Harjanto Prabowo, Binus meraih berbagai penghargaan terkait kualitas dalam menyelenggarakan program pendidikannya, seperti penghargaanEmerging Industry Leader” di ajang Indonesian Quality Award 2017, penghargaan Perguruan Tinggi Swasta Nomor 1 di Indonesia oleh QS Asia University Rankings, serta Anugerah Perguruan Tinggi Swasta Terbaik oleh Kopertis Wilayah III Jakarta. “Soal kualitas Binus, tidak perlu diragukan. Binus mencetak lulusannya memiliki kompetensi yang mumpuni untuk bersaing di tingkat global,” ujar rektor.

Branding Binus sebagai perguruan tinggi yang berorientasi di bidang komputer dan informatika sudah terbangun sejak lama. Branding ini terus dikembangkan ke seluruh program studi (prodi) seperti Accounting & Finance, Computing, Engineering, Business, Humanities, Communication, serta Art & Design. Bahkan, untuk mengikuti teknologi yang berkembang pesat, diselenggarakan jurusan Automative and Robotics Engineering pada prodi atau fakultas Engineering.

Tingkat serapan (okupansi) industri bagi para lulusannya, juga menjadi konten dalam program branding. Menurut rektor, hampir 80% mahasiswa Binus pada saat diwisuda, telah bekerja. “Kami berkomitmen 2 dari 3 lulusan Binus bekerja di perusahaan nasional, multi nasional (global) atau menjadi entrepreneur,” paparnya. Komitmen ini yang diedukasikan kepada masyarakat dan calon mahasiswa mengingat memperoleh pekerjaan cukup sulit. Jumlah angkatan kerja dan lapangan pekerjaan saat ini tidak sebanding.

Tingginya okupansi bekerja bagi alumni atau lulusannya karena Binus memiliki kurikulum 3+1, yaitu tiga tahun berkuliah dan dilanjutkan satu tahun mengikuti program enrichment. Program enrichment mencakup internship di perusahaan, menjadi entrepreneur dengan memulai bisnis start-up, study abroad ke luar negeri, melakukan penelitian atau menjadi sukarelawan (volunteer) lewat community services.

Setelah mahasiswa lulus pun, imbuh rektor, Binus tetap melacak melalui Binus Career, bagian dari tanggungjawab universitas, untuk memastikan semua lulusannya dapat bekerja, baik sebagai wiraswasta maupun pegawai perusahaan. Kegiatan Binus Career diantaranya melalui event Job Fair yang digelar secara berkala di kampus Binus.

Lantas, bagaimana dengan kepribadian yang juga menjadi konten branding Binus? Menurut Harjanto, perguruan tinggi adalah institusi pendidikan yang tidak hanya mencetak lulusannya memiliki ketrampilan dan keahlian (hard skill), namun juga mencetak agar mahasiswa dan lulusannya memiliki pribadi yang baik (soft skill). Diakui, Perguruan tinggi adalah proses pembangunan karakter (character building). Soft skill yang dibangun Binus adalah karakter yang jujur, disiplin, ulet, kreatif, dan taat pada aturan.

“Saat ini sudah banyak orang pintar. Tapi orang yang jujur dan taat pada aturan, tidak banyak. Karena itu, kami menekankan bahwa Binus membangun karakter mahasiswa untuk menjadi pribadi yang jujur, disiplin, dan taat aturan. Komitmen ini yang sekarang gencar kami edukasikan,” paparnya.

Komitemen tersebut diimplementasikan melalui kebijakan universitas, seperti mahasiswa yang ketahuan menyontek saat ujian akan dikeluarkan dari kampus. Sementara bagi alumni Binus yang terlibat kasus korupsi maka ijazahnya akan dicabut. Kebijakan ini disebarluaskan melalui media massa cetak, portal online hingga platform sosial media agar diketahui khalayak, terutama bagi calon mahasiswa baru.

Dengan segala keunggulan yang dimiliki Binus, rektor mengaku pihaknya tidak perlu khawatir dengan kehadiran perguruan tinggi asing ke Indonesia. karena hal ini adalah bagian dari era keterbukaan. Keuntungannya, mahasiswa tidak perlu lagi menimba ilmu di luar negeri karena kampus asing sudah ada di sini. Sedangkan kerugiannya terkait tingkat persaingan antar perguruan tinggi di Indonesia yang semakin sengit.

Namun, ingatnya, kehadiran kampus asing hendaknya memberikan benefit bagi iklim pendidikan di Indonesia. “Benefit itu berupa sharing pengetahun dan teknologi untuk meningkatkan kualitas kampus lokal,” tandas Harijanto Prabowo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)