Ketika Kantong Plastik Joyo Boyo Branding

Hampir setiap konsumen Indonesia pernah mengkonsumsi kantong plastik sebagai bungkus makanan, seperti untuk membungkus es, minyak goreng, gula pasir curah, terigu curah, dan sebagainya. Namun, pernahkah Anda mengenal merek kantong plastik yang beredar di pasaran?

(Ki-Ka) Andy Gusena - Brand Strategy &Marketing Communication Consultant Joyoboyo; Handoko Saptajaya Sidharta - GM Sales & Marketing CV Sinar Joyoboyo; Drs. H. Mubarok. Msi - Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal. (Ki-Ka) Andy Gusena - Brand Strategy &Marketing Communication Consultant Joyoboyo; Handoko Saptajaya Sidharta - GM Sales & Marketing CV Sinar Joyoboyo; Drs. H. Mubarok. Msi - Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal.

Adalah Sinar Joyo Boyo Plastik, selaku produsen kantong plastik asal Magelang, Jawa Tengah, menjadi yang pertama melakukan branding. Menyadari tingginya kompetisi di pasar kantong plastik plus rendahnya kesadaran konsumen tentang kegunaan kantong plastik yang aman dan ramah lingkungan, Sinar Joyo Boyo Plastik memutuskan untuk melakukan upaya branding untuk merek Joyo Boyo, tepat pada awal Oktober 2014 ini (2/10).

Diuraikan General Manager Sales & Marketing Joyo Boyo Handoko Saptajaya Sidharta, sampai saat ini fungsi kantong plastik masih belum tergantikan. Terutama, untuk menunjang industri UMKM maupun fast moving consumer goods. Tahun 2013 misalnya, angka kebutuhan kantong plastik nasional mencapai 4 juta ton. Jumlahnya diprediksi akan terus meningkat hingga 7-8 juta ton di tahun 2020.

Berangkat dari fakta itu, maka Joyo Boyo mulai mengawali branding-nya melalui program CSR (Corporate Social Responsibility). Memanfaatkan momen Idul Adha, Joyo Boyo menggelar program CSR bertajuk “Tebar Kantung Plastik Qurban”.

Dikatakan Handoko, “Dipilihnya program tersebut karena kebutuhan akan kantong plastik pada momen qurban sangat tinggi. Untuk itu, lewat program tersebut, kami akan membagikan 350 ribu lembar kantong plastik untuk memenuhi kebutuhan 500 masjid yang tersebar di pulau Jawa. Kami juga menggandeng Mesjid Istiqlal untuk menyukseskan program tersebut, dengan menyumbangkan 25 ribu lembar kantong plastik.”

Setelah program CSR, ditambahkan Brand Marketing & Communication Strategy Consultant Joyo Boyo, Andy Gusena, upaya branding lainnya akan digelar intensif guna membangun brand awareness Joyo Boyo. Lewat tagline HEBAT—kependekan dari Hemat, Baik, dan Sehat—Joyo Boyo akan melakukan branding antara lain dengan menempel stiker Joyo Boyo di berbagai gerobak-gerobak penjual bakso, gorengan, dan sebagainya. “Kami juga kan menyebar flier, melakukan edukasi di media sosial, hingga menghadirkan games bertema Go Green untuk anak-anak, yang notabene future market,” terang Andy kepada MIX Marcomm.

Dengan langkah branding ini, diakui Handoko, Joyo Boyo akan memperluas ekspansi tidak hanya di Jawa Tengah—sebagai basisnya selama ini. Namun, penetrasi ke pulau Jawa diharapkan akan dapat dilakukan hingga akhir tahun 2014. “Tahun depan, kami akan mulai melakukan penetrasi dan mempersiapkan ketersedian produk secara nasional,” tambah Handoko.

Tak mengherankan, jika kapasitas produksi Joyo Boyo yang saat ini masih di angka 20-25 ribu ton, tahun depan ditargetkan kapasitas produksi mencapai 40-50 ribu ton. “Tahun 2013 penjualan kami tumbuh 30%. Dan, pada semester tahun 2014, penjualan kami sudah tumbuh 50%,” ungkap Handoko, yang menyebutkan bahwa plastik Joyo Boyo memiliki keunggulan ramah lingkungan, sehat untuk makanan (food contact grade), dan harga yang kompetitif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)