Brand Universitas Indonesia (UI) sangat lekat di benak khalayak, terutama di kalangan siswa sekolah menengah atas (SMA/Kejuruan). Mereka menempatkan UI dalam prioritas pilihan saat akan melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi. Awareness UI yang tinggi ini antara lain berkat reputasinya sebagai salah satu Perguruan Tinggi tertua di Indonesia dan prestasi yang ditorehkannya.
Berdasarkan Quacquarelli Symonds World University Ranking 2017/2018, UI menempati urutan teratas sebagai perguruan tinggi terbaik di Tanah Air. Sementara di ranah global, pemeringkatan itu menunjukkan UI masuk dalam peringkat 277 dari 500 universitas terbaik di dunia.
Global Brand Magazine, majalah bisnis pemasaran ternama di London, tak ketinggalan menobatkan UI sebagai “Universitas Terbaik di Indonesia” dalam Global Brand Magazine Award 2017. "Pemeringkatan ini menegaskan kembali keunggulan UI sebagai universitas terbaik bangsa pada bidang sosio humaniora, kesehatan, dan sains teknologi," ujar Muhammad Anis, Rektor UI.
Padahal, menurut Anis, mengejar peringkat bukan menjadi tujuan utama UI. Lebih utama adalah UI berkomitmen meningkatkan mutu pendidikan. Dengan menjaga mutu pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, maka UI turut berkontribusi dalam menghasilkan lulusan unggul yang dapat bermanfaat dalam menyelesaikan permasalahan bangsa.
Era keterbukaan di bidang pendidikan, lanjut Anis, membuka peluang bagi Perguruan Tinggi asing untuk menyelenggarakan kegiatan akademis di Indonesia. Persaingan antar-universitas pun tak mungkin dielakkan. Edukasi marketing tentang keunggulan universitas harus dibarengi bukti konkret kepada khalayak agar tercapai image positif.
Bukti ini dapat dielaborasikan melalui kualitas lulusan yang memenuhi tuntutan dunia kerja dimana kompetensi lulusan UI diakui secara global. Alumni UI sudah banyak yang menjadi tokoh penting di Indonesia. Lulusan UI juga sudah diakui oleh dunia internasional sehingga banyak alumni yang bekerja di perusahaan multi nasional dan global.
Dukungan lain berupa tenaga pengajar yang berbobot, kelengkapan fakultas, ketersediaan sarana dan fasilitas seperti perpustakaan, gedung, dan kegiatan untuk menambah skill mahasiswa seperti seminar, diskusi, atau lomba karya ilmiah kerap diselengarakan UI dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan UI. Padatnya kegiatan tersebut membuat UI dijuluki sebagai kampus dengan sejuta aktivitas.
Lebih jauh, menurut dia, UI juga berupaya meningkatkan reputasinya di dunia internasional. Pada 2016 misalnya, UI menggencarkan pelaksanaan konferensi internasional guna memacu pengembangan budaya riset dan inovasi serta meningkatkan jumlah publikasi jurnal ilmiah internasional. UI juga menjadi tuan rumah sebanyak 24 konferensi internasional yang mengedepankan tema-tema pada riset unggulan di masing-masing fakultas di UI seperti pada bidang Biomedical Engineering adakonferensi Drug Development and Delivery, Tissue and Stem Cell Engineering, dan Medical Treatment Technology. Berikutnya pada bidang ICT ada konferensi bertemakan Big Data and Information Security serta Advanced Computer Science and Information System. Sedangkan pada bidang ilmu sosial dan humaniora ada konferensi yang mengangkat tema tentang Human Right, New Imagination in Language dan Literatures and Art.
Tentu saja, berbagai kiprah UI dalam upaya membangun citra positif tersebut mesti disebarluaskan agar diketahui khalayak. Jika sebelumnya UI menggunakan media massa cetak dan elektronik, kini di era digitalisasi, UI memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan Youtube untuk edukasi, di samping Website resmi www.ui.ac.id. Coverage edukasi UI ini semakin luas karena di-support oleh Website dan akun media sosial milik fakultas atau jurusan. *