Memasuki usia ke-20 tahun, Telkomsel kian gencar menggaet beberapa kota untuk menerapkan pengembangan kota berbasis digital. Setelah berhasil dengan Bandung In Your Hand, Telkomsel kini bekerjasama dengan Kabupaten Banyuwangi meluncurkan aplikasi mobile “Banyuwangi in Your Hand” untuk membantu pengembangan konsep Smart City. Upaya branding Telkomsel lewat aplikasi tersebut diakui Sukardi Silalahi, Direktur Network Telkomsel, sebagai strategi untuk menguatkan posisi perusahaan sebagai yang terdepan dalam hal inovasi.
Telkomsel bekerjasama dengan Kabupaten Banyuwangi meluncurkan aplikasi mobile “Banyuwangi in Your Hand”
Telkomsel menyadari bahwa perkembangan dunia digital tidak sebatas di wilayah kota besar saja, Pemerintah Daerah seperti Bandung dan Banyuwangi pun sadar bahwa untuk melakukan kegiatan branding di era digital seperti sekarang, aplikasi adalah jawaban untuk semakin mendekatkan masyarakat, investor dan wisatawan (turis domestic dan mancanegara). Maka tak salah rasanya, Telkomsel meluncurkan aplikasi mobile "Banyuwangi in Your Hand" untuk membantu pengembangan Smart City Kabupaten Banyuwangi.
Banyuwangi In Your Hand merupakan aplikasi Android wisata yang hadir untuk membantu wisatawan mengunjungi berbagai objek wisata alam, kuliner, tempat bersejarah dan berbagai hasil industri kreatif di Banyuwangi yang dilengkapi dengan fitur pencarian. Digawangi oleh Telkomsel, lewat aplikasi ini diharapkan pula mampu mendongkrak potensi wisata satu kota di ujung timur bagian selatan Provinsi Jawa Timur itu.
Menurut Sukardi, Banyuwangi In Your Hand juga diperuntukkan untuk mendorong eksosistem digital yang terdiri dari device, network, dan application. Selain diharapkan bisa menambah jumlah pelanggan data, aplikasi ini bisa pula membantu pemerintah Banyuwangi untuk lebih memperkenalkan wilayahnya sebagai tujuan utama wisata.
Selain itu, sebut Sukardi, Telkomsel punya alasan sendiri kenapa membuat aplikasi ini. Operator seluler terbesar di Indonesia itu ingin layanan 4G tidak hanya sebatas menawarkan akses saja tetapi juga konten. Karena itu, Telkomsel gencar mengembangkan aplikasi dan konten agar menawarkan pengalaman yang berbeda dengan kompetitornya.
Adanya aplikasi ini menurut ekspektasi Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi, wilayahnya akan lebih dikenal sebagai destinasi tujuan utama wisata yang tidak hanya terkukung oleh turis lokal namun juga wisatawan mancanegara.
Sementara itu, pihak Telkomsel menyadari bahwa aplikasi dengan konten lokal adalah salah satu faktor pendukung dalam upaya menerapkan smart city yang sesuai dengan konsep Smart Kampung Banyuwangi. Telkomsel juga menyinggung akan membuat aplikasi wisata serupa untuk Bali yang notabene merupakan destinasi favorit wisatawan domestic dan mancanegara.
Upaya branding lewat aplikasi tersebut, diakui Sukardi, adalah bagian dari strategi Telkomsel untuk memberikan awareness kepada masyarakat dan konsumen bahwa Telkomsel sangat siap dengan perkembangan digital dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Namun hal yang menarik, aplikasi ini sudah menggunakan teknologi terbaru Augmented Reality (AR). Teknologi tersebut menggabungkan benda maya dua dimensi dan atau tiga dimensi, ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi (3D) lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara real time.
Dengan teknologi ini, misalnya, saat kita sedang melihat majalah atau berada di jalan, objek yang kita lihat tidak hanya akan menampilkan tulisan dan foto, tetapi juga video dan suara tentang objek tersebut. Tentunya dengan menggunakan melakukan scan barcode di smartphone, maka turis maupun warga bisa mendapatkan informasi mengenai apapun yang ingin dicari di kota tersebut.
“Melihat dari sejarahnya, aplikasi ini dikembangkan oleh Telkomsel sebenarnya dibuat untuk KAA (Konferensi Asia Afrika), launching-nya disaksikan 119 kepala negara. Namun kami melihat aplikasi ini punya potensi besar untuk mengembangkan sebuah kota menjadi kota berkonsep Smart City seperti yang dicanangkan ketika itu oleh Bandung lewat Bandung Smart City,” kata Yudi C. Anwar, General Manager Marketing Intelligence Telkomsel di Banyuwangi, Jumat (5/6/2015).
Sambung Yudi, aplikasi ini adalah merupakan turunan kedua dari aplikasi induk Indonesia in Your Hand. Turunan pertamanya adalah Bandung in Your Hand yang diluncurkan lebih dulu pada Maret 2015. Menkominfo Rudiantara, lanjut Yudi, saat di KAA memuji aplikasi ini sangat bagus dan seharusnya bisa menjadi percontohan untuk kota-kota di Indonesia.
Peminat aplikasi Indonesia in Your Hand diakui Yudi di luar dugaan. “Saat ini sudah ada 2,9 juta yang men-download aplikasi Indonesia in Your Hand sejak diluncurkan pada Maret dengan active user 300 ribuan,” ungkapnya.
Dikatakan Yudi, dari 300 ribu active user tersebut, yang paling banyak pengaksesnya adalah Bali. Dirinya tak menampik bahwa saat ini mereka kewalahan dan membutuhkan server yang lebih besar. Saat ini server yang digunakan bisa dibilang baru seadanya karena tak menyangka jumlah download-nya bisa mencapai angka 2,9 juta (termasuk aplikasi turunannya).
“Melihat animo peminat yang ditunjukkan oleh aplikasi Indonesia In Your Hand tentu saja membuat kami makin antusias untuk mengembangkan aplikasi serupa bagi berbagai kota seperti Bandung In Your Hand dan Banyuwangi In Your Hand,” tutup Yudi. Aplikasi Indonesia in Your Hand dan produk turunannya saat ini tersedia secara gratis di toko aplikasi Google Play Store. Ke depannya, ungkap Sukardi, tidak menutup kemungkinan Telkomsel memonetisasi aplikasi ini sebagai media digital advertising bagi para merchant yang ingin memasang iklan.