Di bawah langit cerah Dunsfold Aerodrome-Surrey, Inggris, mantan pembalap Formula 1 David Coulthard tampak mengemudikan Mercedes-Benz SLS AMG Roadster. Kali ini, bukan balapan yang tengah ia lakoni. Melainkan, bola golf yang ditembakkan pegolf profesional Jake Shepherd yang berusaha ditangkapnya. Kecepatan Mercedes yang dikemudikan David mampu membuat bola golf jatuh persis di kursi penumpang. Hasilnya, aktivitas tersebut berhasil mencetak Rekor Dunia Guinness untuk kategori tembakan golf terjauh yang tertangkap oleh sebuah mobil yang bergerak.
Cerita di atas merupakan potongan video yang di-upload David di Youtube pada Juni 2012 silam. Video aksi tersebut telah beredar di media sosial dan sukses menciptakan viral di jagat maya. Selama kurun satu minggu peluncuran, tercatat lebih dari 1,5 juta orang menonton video aksi David di YouTube. Bahkan, mereka membagikannya berkali-kali di platform media sosial lainnya. Sejak saat itu, aksi tersebut telah ditonton lebih dari 2,2 juta kali.
Kesuksesan video yang menampilkan sinergi antara mantan pembalap David Coulthard, pembuat mobil Jerman Mercedes-Benz, dan pegolf profesional Jake Shepherd itu tak lepas dari ide David sebagai pemikir konten. Pada sesi talkshow di AdAsia Bali 2017, David membeberkan bagaimana ia mampu menangkap aspek marketing pada industri sport atau olahraga.
Pria yang 13 kali memenangkan F1 Grand Prix tersebut mengaku bahwa sejak masih menjadi pembalap junior, ia sudah dimotivasi ayahnya untuk menjadi beyond racer maupun athlete. "Ayah saya berpesan, jika kamu menjadi pembalap sukses, maka kamu harus mampu men-deliver nilai di luar dari seorang atlet maupun pembalap," ceritanya hari ini (8/11) di sela-sela AdAsia Bali 2017.
Menurut David, saat ini, penonton membutuhkan konten yang sifatnya menghadirkan experience. Dan, konten menjadi kunci keberhasilan sport marketing. Oleh karena itu, untuk menangkap aspek marketing dalam industri olahraga seperti F1, tidak bisa sekadar memasang logo di saat event berlangsung atau pada sekujur mobil balap maupun kostum sang pembalap. Akan tetapi, pemasar harus menciptakan konten yang mampu menghadirkan experience atau pengalaman bagi penonton.
Untuk itu, pria yang juga konsultan Red Bull serta brand ambassador Mercedes-Benz tersebut mengaku banyak menciptakan konten-konten video bertema sport yang experiential untuk berbagai segmen. Termasuk, konten video sport untuk segmen wanita, seperti woman rugby.
Untuk menciptakan konten yang experiential seperti itu, diakui David, dibutuhkan riset dan beberapa kali putaran latihan. "Yang harus diingat dalam menciptakan konten adalah anak muda butuh experience, termasuk konten yang experiential di platform digital," ungkapnya.