Belajar dari Kampanye “Caleg Aryo Djojohadikusumo” yang Hanya Manfaatkan Mobile Advertising

Mobile Marketing Association (MMA) tahun ini kembali menggelar MMA Forum Indonesia pada pertengahan Oktober 2015. MMA Forum yang kali ini mengusung tema “Acquiring, Reaching, and Engaging the Right Consumers with Mobile”, juga menyisipkan penghargaan bergengsi bagi seluruh insan digital. Ya, MMA Forum Indonesia 2015 memang menampilkan “The Smarties Indonesia 2015 Winners”, yang merupakan bagian dari MMA Smarties Awards.

MMA Smarties Awards adalah satu-satunya program mobile marketing awards tingkat global yang mengapresiasi berbagai inovasi, kreativitas, dan kesuksesan di dunia mobile marketing. MMA Smarties Award mengelompokkan penghargaan berdasarkan negara, yakni kategori Indonesia, China, India, Vietnam, dan Asia Pasific.

Sementara itu, di masing-masing negara, MMA Smarties Awards 2015 juga membagi penghargaan ke dalam sejumlah kategori, seperti kategori Brand Awarness, Promotion, Lead Generation/Direct Response/Conversion, Product/Services Launch, Relationship Building/CRM, Cross Media/Cross Mobile Integration, Mobile App, Innovation, Most Engagaging Mobile Creative, Marketing within a Mobile Gaming Environment, Location Based, Best Brand Experience in Mobile Rich Media, dan Industry Awards.

Salah satu pemenang di MMA Smarties Awards 2015 untuk kelompok Indonesia yang menarik disimak adalah kampanye Pilkada 2014 dari salah seorang calon legislatif (Caleg) “Aryo Djojohadikusumo”. Kampanye yang dibesut oleh agensi Right Hand Indonesia itu berhasil meraih penghargaan Bronze untuk kategori Location Based.

Jika selama ini Location Based technology lebih sering dimanfaatkan untuk program promosi di industri ritel, Right Hand Indonesia justu memanfaatkan teknologi location based untuk kampanye Caleg DPR Gerindra Daerah Pemilihan (Dapil) 3 DKI Jakarta. Pada kampanye itu, Righ Hand Indonesia sama sekali tidak menggunakan media tradisional seperti iklan di media elektronik, billborad, maupun memasang poster.

“Kami hanya menggunakan teknologi mobile advertising (Mobile Ad), location based. Dengan teknologi itu, kami bisa tahu lebih dulu berapa kira-kria fans dari brand nama Caleg yang kami promosikan lewat quiz interaktif,” kata Uki Utama, CEO Right Hand Indonesia.

Berikutnya, lanjut Uki, dari 2,5 juta pemilih Dapil 3 (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu), ternyata ada 1,3 juta pemilih yang memilih Gerindra sebagai partai yang paling favorit. “Berdasarkan hasil tersebut, pada saat masa kampanye dimulai, maka kami hanya fokus pada 1,3 juta pemilih tersebut. Dengan demikian, materi kampanye yang kami push ke HP mereka memiliki tingkat relevansi yang tinggi, alias tidak akan di-reject oleh mereka,” terang Uki.

Agar menarik perhatian 1,3 juta pemilih Gerindra itu, tentu saja materi yang dikirim ke feature phone atau smartphone mereka tidak hanya berupa teks. “Kami mengemasnya dengan cara-cara yang kreatif, termasuk lewat pesan video,” Uki menerangkan.

Hasilnya, Caleg Aryo Djojohadikusumo berhasil menempati urutan kedua di Dapil 3, yang selama ini dikenal sebagai Dapil “keras”–lantaran persaingannya yang sangat ketat dengan sejumlah nama besar. Aryo berhasil meninggalkan jauh nama-nama besar dari partai lain di Dapil yang sama. Sebut saja, Marzuki Ali dan Tantowi Yahya.