DÄV, Platform Media Placement di Minimarket

Saat berbelanja di Alfamart, pernahkah Anda melihat device berupa layar monitor mungil berbentuk kapsul yang dipasang pada rak-rak produk? Jika Anda belum tahu kegunaannya, maka pelayan akan memberitahukannya dengan cara meletakkan produk di depan device. Saat itu juga pada layar device muncul informasi produk yang dilengkapi dengan gambar atau video animasi menarik. Itulah DÄV, platform media placement yang memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) untuk menciptakan iklan kreatif (creative advertisement).

DÄV diluncurkan pada 2015 sebagai teroboson di ranah media placement. Jika selama ini orang menganggap media placement seperti media luar ruang atau Out of Home (OOH) identik dengan papan reklame atau videotron yang dipasang di tempat keramaian, namun DÄV tidak seperti media placement pada umumnya. DÄV atau Digital Avatar menawarkan teknologi media placement dua arah yang multifungsi. Teknologi AR yang dibenamkan dalam platform DÄV tersebut menawarkan animasi di dalam layar yang mengharapkan adanya interaksi antara pelanggan dengan brand.

Melalui platform ini konsumen hanya perlu menghadapkan sebuah produk di layar DÄV, kemudian alat ini akan merespon dengan memberikan beberapa panduan interaktif tentang produk tersebut. Di samping informasi produk, ada pula menyajikan konten-konten menarik lainya seperti bermain game atau menjawab kuis berhadiah. “Bahkan, konten lainnya bisa berupa customer survey. Ketimbang menggunakan SPG untuk tanya ke customer, brand bisa gunakan media tersebut untuk tanya langsung ke customer. Datanya pun realtime. Saat itu juga, brand bisa memperoleh data itu,” papar Jeffrey Budiman, Adviser DÄV sekaligus Chief Tecnology Officer WIR Group.

Dengan berbagai bentuk gamifikasi tersebut, selain memperoleh informasi tentang produk, konsumen bisa mendapat berbagai promo dan penawaran menarik dari brand seperti diskon atau promo buy one get one free. “Sementara dari sisi pengiklan, tentunya mereka bisa meningkatkan consumer engagement dengan platform interaktif one-on-one ini,” imbuhnya.

Dari sisi marketing, DÄV jelas sangat membantu karena berperan dalam ekosistem pemasaran. DÄV menghubungan brand dengan konsumen secara digital melalui perannya sebagai media placement bagi brand. DÄV mampu mendongkrak consumer engagement sekaligus berkontribusi dalam memberikan informasi produk kepada konsumen secara realtime dan terukur melalui online reporting karena semua interaksi terekam. Brand bisa mengetahui jumlah konsumen yang berinteraksi dengan produknya, jumlah konsumen yang membeli produknya, waktu (time) konsumen berbelanja produknya, varian produk yang disukai, dan data lainnya. Selanjutnya, data ini dapat digunakan brand untuk pengembangan, baik untuk pengembangan produk, strategi promo, konten pesan brand, dan pengembangan lainnya.

Dengan teknologi audio visual interaktif ini, kata Jeffrey, konsumen dapat berinteraksi secara langsung dengan brand melalui DÄV untuk dapat melihat beragam informasi yang mereka inginkan sehingga meningkatkan hubungan emosional antara brand dengan konsumennya. Bahkan, DÄV dapat membantu brand meningkatkan penjualan (sales). “Buktinya, brand yang memanfaatkan DÄV dan menjadi klien kami angka penjualannya melejit hingga 56%,” terang Jeffrey.

DÄV dipasang di minimarket Alfamart, Alfamidi, dan Lawson di wilayah Jakarta dimana satu gerainya ditempatkan empat unit device DÄV yang diletakkan pada rak-rak produk. Beberapa brand yang menggunakan DÄV antara lain Pocari Sweat, Axe, dan Tresemme. Sayangnya, DÄV tidak bertahan lama. Sekarang device DÄV tidak ditemukan lagi di rak-rak minimarket karena sudah ditarik. “Sejak akhir 2018, device DÄV di minimarket seluruhnya kami tarik dan sekarang tidak ada lagi,” kata Jeffrey.

Alasannya, DÄV akan diganti dengan versi 2 yang dilengkapi lebih banyak fitur. Tampilan monitornya lebih besar dari sebelumnya. Pada DÄV versi 2 ini, ujarnya, menampilkan konten-konten yang lebih variatif dan dilengkapi fitur untuk transaksi, top up, dan fitur-fitur lain yang dibutuhkan konsumen. “Seperti apa fiturnya, sekarang ini sedang disiapkan. Yang pasti, DÄV versi 2 ini fiturnya lebih banyak,” tandas Jeffrey Budiman. DÄV versi 2 menurut rencana akan diluncurkan pada kwartal II tahun ini.

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)