Budaya cashless yang belakangan ini santer diedukasi oleh kalangan perbankan di Tanah Air, diharapkan juga dapat terjadi di industri e-Commerce di Indonesia. Terbukti, bomming e-Commerce kerapkali dijadikan momentum oleh sejumlah payment gateway maupun perbankan untuk mendorong terciptanya budaya cashless pada saat berbelanja online.
Dimo Pay Indonesia, sebuah perusahaan startup yang bergerak dalam bidang mobile payment, pun turut memanfaatkan momentum tersebut. Hari ini (3/3), Dimo memperkenalkan solusi pembayaran digital Pay by QR di Indonesia. Solusi pembayaran melalui pemindaian kode QR itu, diklaim CEO Dimo Pay Indonesia Brata Rafly, merupakan alternatif pembayaran baru yang efisien, efektif, dan aman untuk masyarakat Indonesia.
“Sistem Pay by QR ini diintegrasikan pada layanan mobile banking bank maupun aplikasi uang elektronik dan dapat langsung digunakan sebagai sumber dana atau berfungsi sebagai dompet digital (e-wallet) dalam bertransaksi. Pay by QR yang dikedepankan Dimo bersifat inklusif,” katanya.
Menurutnya, Dimo menyediakan sebuah “bahasa” yang dapat digunakan oleh sumber dana manapun (bank, telko, e-wallet), pengguna smartphone dengan brand mana pun, dan juga merchant apa pun. “Para merchant dapat melakukan penagihan dengan menampilkan QR Code melalui print out pada mesin Electronic Data Capture (EDC) yang sudah ada, monitor komputer, sticker tempel, maupun langsung pada monitor smartphone,” lanjutnya.
Dengan meningkatnya penetrasi smartphone yang mencapai 128% pada akhir 2015—merujuk data Kementerian Komunikasi dan Informatika—Brata cukup optimis dengan peluang pertumbuhan solusi pembayaran Pay by QR di Indonesia.
“Pay by QR memungkinkan pengguna smartphone untuk melakukan transaksi pembayaran dengan aman, cepat, dan mudah hanya dengan menggunakan satu layanan aplikasi yang diberikan oleh Dimo,” ungkap Brata, yang menyebutkan bahwa Dimo sudah berpengalaman selama 20 tahun dalam mengelola institusi multinasional terkemuka seperti Brandtone Tigerair Mandala, Yahoo!, dan MSN Indonesia.