Gaya Ralali Menyasar Komunitas UKM

Dinas Koperasi, UMKM serta Perdagangan Provinsi DKI Jakarta menyetujui klausal bimbingan online marketplace yang akan diberikan Ralali.com selama satu tahun ke depan, kepada UMKM yang berada di bawah binaannya. Penandatanganan kesepakatan itu dilakukan di Gedung Pusat Industri Kecil (PIK) Pulogadung, Selasa (21/3) antara Joseph Aditya, Pendiri dan CEO Ralali serta Jhon Frial Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan DKI Jakarta.

Pelatihan dan atau seminar akan diberikan seminggu dua kali. Para pengusaha kecil itu akan diberikan pelatihan mengenai strategi digital marketing yang praktis, termasuk taktik copy writing hingga pemasaran yang efektif. Dalam presentasinya, Joseph menjanjikan untuk menjembatani pebisnis binaan PIK yang ingin ekspansi bisnis melalui dunia online, serta menyiapkan ekosistem bisnisnya. Selain memberikan dukungan promosi digital, Ralali juga siap lain menghubungkan UMKM dengan akses microfinance.

“Kami menyiapkan tim yang akan menjadi konsultan bagi rekan-rekan di kawasan tersebut untuk memberikan wawasan lebih dalam seputar online marketplace, sekaligus membantu mereka memasarkan poduk di Ralali.com,” ujarnya.

Berdiri sejak 2013, Ralali merupakan situs B2B marketplace yang menjembatani para supplier atau produsen tunggal untuk melakukan jual beli secara online. Mereka memasarkan produk-produk industrial seperti-produk MRO (maintenance, repair, operation) dan Horeca (hotel, restaurant, cafe). Awal 2017 ini, papar Joseph, Ralali menambah kategori produknya untuk memenuhi permintaan kebutuhan konsumen B2Bnya seperti peralatan rumah tangga, fashion, make up dan sejenisnya. Sampai saat ini user Ralali sudah mencapai 3000 pengusaha UMKM dari berbagai kategori. “Bagi kami yang penting bukan jumlah yang banyak, tapi ada portofolio sukses dari user,” ujarnya seraya menyebutkan monetisasi kanal diharapkan datang dari iklan partner dan membership .

Menurut Joseph, UMKM dan e-commerce merupakan potensi pasar yang sangat potensial di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutka pertumbuhan usaha perdagangan berbasis online meningkat dalam 10 tahun terakhir naik 17% menjadi 26 juta lebih. Pertumbuhan itu juga terjadi pada jumlah pelaku UKM yang kini mencapai lebih dari 55 juta.

Untuk kawasan PIK Pulogadung sendiri, Kepala Publikasi Dinas Koperasi UKM serta Perdagangan Prov DKI Jakarta John Frial mengungkapkan terdapat lebih dari 600 UMKM yang terdaftar dalam binaan. Jenis usaha yang paling dominan adalah garment (408 UKM), dan sentra logam (203 UKM) yang antara lain melayani kebutuhan perusahaan otomotif nasional seperti PT Astra Internasional. Selain itu ada sentra kulit (46 pengusaha), sentra mebel 4 UKM, dan sentra aneka komoditi (30 UKM) semacam pabrik bakso, roti, saus dan semacamnya.

Mewakili binaan PIK, Nyoman Kusuma Ardhianta dari bordiranku.com berharap bimbingan online marketplace dari Ralali bisa menembus kendala dalam upaya promosi produknya. “Kami berharap bisa memperluas market share dan jumlah transaksi,” ujarnya.

Sementara Septon Siregar yang memiliki usaha apparel berharap bisa melakukan branding sendiri karena selama ini ia lebih banyak melakukan produksi produk maklon untuk brand ternama.

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)