Inilah Para Jawara “Indonesia Best eMark Award 2016” (3)

OCBC NISP

bank-ocbc-nisp

Sekarang ini, tantangan bisnis dunia perbankan adalah teknologi. Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat dan mencakup hampir semua aspek aktivitas nasabah, diyakini Executive Vice President OCBC NISP David Formula, dunia perbankan dituntut untuk melahirkan suatu produk yang “berbau” teknologi. Sebut saja, mobile aplikasi atau mobile banking yang dapat memudahkan aktivitas nasabah dalam bertransaksi. Artinya, proses automasi yang dilakukan oleh perbankan dengan menggunakan teknologi bertujuan untuk mempercepat proses layanan nasabah maupun monitoring pergerakan asset dari nasabah itu sendiri yang harus ditopang oleh teknologi.

“Berdasarkan tantangan tersebut, bank wajib melakukan improvement-improvement atau pembaharuan dari infrastruktur yang ada untuk menjalankan itu semua. Tidak jarang bank juga harus bekerja sama atau masuk ke dalam dunia startup untuk memastikan bisnis mereka didukung teknologi,” papar David.

Menurutnya, ada tiga hal yang dapat dilakukan perbankan terkait ICT. Pertama, Automasi (Mempercepat Proses), yang dapat berdampak pada kenaikan produktivitas dan efisiensi dari sisi bank. Di lain sisi, effort yang dikeluarkan nasabah menjadi sedikit dibandingkan dengan proses manual.

Kedua, Monitoring dan Control (Kontrol resiko dan mitigasi), yang artinya seluruh transaksi atau kegiatan nasabah dapat dimonitor langsung oleh bank dan pada saat yang bersamaan nasabah dapat melihat progress yang terjadi atau mendapatkan notifikasi pada saat proses tersebut terjadi serta dapat melakukan control secara langsung. Dengan demikian, hal itu dapat meminimalisir kegagalan transaksi.

Ketiga, Meningkatkan “Customer Experience”.  Dengan teknologi, bank dapat memberikan atau menyajikan produk-produk atau fitur-fitur yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. “Dengan demikian, nasabah mendapatkan informasi yang lengkap untuk memilih produk sesuai dengan kebutuhannya serta fitur-fitur yang sesuai dengan jenis transaksi dari nasabah. Hal ini tentu  akan meningkatkan efisiensi waktu nasabah dalam berinteraksi dengan bank dan bank juga akan mendapatkan keuntungan dari nilai customer per product dan pada saat yang bersamaan dapat menekan biaya marketing,” terangnya.

Ada dua jenis ICT yang dilakukan OCBC NISP. Pertama, ICP (Integrated Customer Portfolio) atau beberapa bank menyebutnya dengan CRM (Customer Relationship Management). Sistem tersebut, dijelaskan  David, memampukan bank untuk melihat portfolio nasabah dari sisi lending dan funding serta mengidentifikasi product apa saja yang telah dimiliki oleh customer serta product apa saja yang belum dimiliki oleh customer.

“Selain itu, sistem ini juga mempunyai kemampuan untuk proses 'Referral' yaitu proses untuk penanganan nasabah secara berkelanjutan, sehingga nasabah bank mendapatkan informasi yang menyeluruh dan dilayani oleh tim yang tepat dalam melakukan transaksi perbankan.  Bahkan, sistem ini juga mampu untuk mengeluarkan effort yang telah dikeluarkan oleh nasabah, sehingga bank dapat memberikan apresiasi dalam bentuk dalam kemudahan transaksi, pemberian fee transaksi yang lebih kompetitif dan lain sebagainya,” terangnya.

Sejatinya, melalui sistem ICP, tegasnya, proses pemasaran dan penjualan menjadi lebih cepat, termonitor, menurunkan biaya pemasaran dan penjualan, dan yang paling penting adalah meningkatkan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi dan berinteraksi dengan bank.

Kedua, New Velocity (Internet banking Corporate) yang dikembangkan oleh tim internal. Melalui aplikasi tersebut, semua product dan fitur-fitur yang sesuai dengan kebutuhan nasabah di Indonesia tersedia secara langsung. “Bahkan, apabila diperlukan penambahan product atau fitur fitur baru, kami dapat melakukannya 50% lebih cepat dari vendor dan mempunyai tingkat security yang mengikuti standard international.  Dengan sistem ini, proses time to market dari bank akan semakin cepat. Dari sisi lain, biaya pengembangannya akan jauh lebih murah, sehingga beban biaya transaksi yang dibebankan ke nasabah menjadi jauh lebih sedikit,” tegasnya.

Hasilnya? Dijawab David,  dengan sistem ICP, terjadi kenaikan volume yang dibooked sebesar Rp 1,29 rriliun  (per Mei 2016), kenaikan referral 154% dari Desember 2015 – Mei 2016, dan proses untuk referral mengalami kenaikan 73% dari staff network dan 27% dari non network staff.

“Adapun terkait dengan New Velocity, dampaknya adalah New organization ID mengalami kenaikan lebih dari 300 organisation ID (Perusahaan) dari februari 2016 sampai dengan September 2016. Tidak adanya isu keamanan transaksi sampai dengan sekarang. Dan, proses multiple transaksi atau bulk transaksi yang dapat diselesaikan maksimal dalam waktu 1 jam yang sebelumnya dalam waktu 4 jam,” tuturnya.

Berkat penerapan sistem ICT itu, tahun ini OCBC NISP terpilih sebagai salah satu pemenang Top 3 Indonesia Best eMark Award 2016 kategori Lembaga Keuangan – Bank.

Halaman Selanjutnya
AirAsia...
Pages: 1 2 3 4 5 6

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)