Adalah biasa bila pada saat pertama kali sebuah inovasi diperkenalkan memunculkan penentangan. Namun sejalan dengan pembuktian bahwa inovasi tersebut mampu menjawab tantangan perubahan, secara bertahap bahkan drastis inovasi tersebut diterima publik.
Pada tahun 2013 World Food Prize diberikan kepada Marc Van Montagu, Mary-Dell Chilton, dan Robert T. Fraley atas prestasi terobosan mereka di bidang bioteknologi pertanian. Tapi pengumuman itu dikritik, termasuk oleh para penggiat bioteknologi dan perusahaan besar di bidang pertanian global. Sebuah kelompok yang menamakan dirinya Occupy the World Food Prize menyelenggarakan pawai memprotes pemberian penghargaan tersebut. Para demonstran tersebut mengatasnamakan orang-orang yang menggunakan pendekatan pertanian yang berbeda, yakni sistem pertanian agro-ekologis.
Pada tahun yang sama, untuk pertama kalinya penghargaan Queen Elizabeth Prize for Engineering diberikan kepada para pelopor pengembangan Internet dan Web. Hadiah senilai £ 1 juta tersebut diberikan sebagai penghargaan kepada mereka yang berjasa dalam pengembangan inovasi yang memberikan manfaat kemanusiaan secara global.
Mereka adalah Robert Kahn, Vinton Cerf, dan Louis Pouzin untuk pelopor pengembangan protokol yang merupakan arsitektur dasar Internet, sementara Tim Berners-Lee menciptakan World Wide Web yang berhasil memperluas penggunaan internet di luar transfer file dan email. Sementara itu, Marc Andreessen, seorang mahasiswa yang bekerjasama dengan rekan-rekan, menciptakan browser Mosaic, yang secara luas berhasil mendistribusikan dan mempopulerkan akses web ke seluruh dunia.
Sepuluh tahun terakhir bidang sosial telah mengalami transformasi yang intensif yang pada derajat tertentu mempengaruhi bentuk masyarakat. Fenomena utama disini termasuk antara lain globalisasi dengan migrasi yang makin dinamis, pertumbuhan populasi, makin tingginya populasi masyarakat yang berusia diatas 60 tahunan, urbanisasi, makin tumbuhnya kekayaan orang kaya, serta emansipasi wanita.
Dari perspektif penggiat komunikasi pemasaran, tren sosial-budaya yang paling signifikan adalah bertumbuhnya consumptionism versus ecologization konsumsi, virtualisasi kehidupan dan sentrisme-localism dan pergeseran dari individualisme ke tribalisme yang didefinisikan dalam cara-cara baru (Kacprzak-Choińska 2007). Akses ke komunikasi dan pengolahan informasi media yang kian berkembang, makin mendorong pendapatan nasional didasarkan pada pengolahan informasi, yang merupakan sumber pendapatan bagi mayoritas warga.
Namun, terlepas dari berbagai aspek positif, ada juga ancaman. Beberapa orang berpikir bahwa fungsi teknologi informasi kini menyebabkan sebuah babak dan sekuen baru dunia, serta memtajam perbedaan sosial, peradaban dan ekonomi. Hal ini dapat dijelaskan oleh berbagai tingkat perkembangan teknologi yang sangat diperlukan untuk pengolahan dan pengelolaan informasi di berbagai negara. Munculnya kecerdasan buatan telah menghidupkan kembali perdebatan lama tentang dampak teknologi terhadap lapangan kerja. Ini hanyalah salah satu dari banyak hal bahwa kemajuan eksponensial dalam teknologi merupakan sinyal harapan dan ketakutan, yang mengarah pada perdebatan publik.