Video diprediksi akan menjadi konten yang paling tinggi dikonsumsi oleh para netizen di ranah digital. Hal itu ditandai dengan terus bertumbuhnya tingkat konsumsi video setiap tahunnya. Bahkan, video diproyeksikan akan berkontribusi 79% terhadap lalu lintas online pada tahun 2020 mendatang.
Tantangan selanjutnya adalah bagaimana menciptakan konten video pemasaran yang efektif yang dapat menarik minat para audience? Maggie Norby-Adams, Direktur Pemasaran AmpLive, mengatakan bahwa live content dapat digunakan untuk menjangkau audience.
Dalam konteks bisnis untuk pemasaran, live streaming memungkinkan perusahaan untuk terlibat dengan konsumen secara real time. Termasuk, memberdayakan konsumen untuk mengajukan pertanyaan tentang produk dan terlibat dengan duta merek pada level pribadi.
Ia mencontohkan, pada tahun 2016, Walmart menggunakan live streaming untuk menjual laptop HP selama liburan. Melalui live streaming, konsumen bisa menyaksikan demonstrasi langsung produk secara online. Harapannya, konsumen dapat mempertimbangkan pengalaman demonstrasi itu untuk membelinya.
Sejatinya, live sangat signifikan dalam berkontribusi terhadap peningkatan penjualan. Martha Stewart Living dan Home Depot juga bekerja sama untuk menjalankan strategi pemasaran liburan yang serupa. Yakni, lewat live streaming a holiday DIY event dan mendemonstrasikan produk yang dijual kepada ratusan ribu konsumen secara langsung.
Tidak hanya segmen ritel, live streaming juga memungkinkan perusahaan di yang menyasar segmen B2B (Business to Business) untuk memperkuat pesan pada saat konferensi dan peluncuran produk mereka, termasuk meningkatkan dampak untuk acara pemasaran langsung. Sebagai contoh, setahun terakhir ini, Microsoft melakukan live streaming dengan para developer dan pengguna serta memasukkan produk dan pesan mereka di depan hampir 13 juta pelanggan potensial.
Selain itu, salesforce juga melakukan live streaming di lebih dari 15 event besar, termasuk di konferensi tahunan mereka, Dreamforce. Dreamforce memungkinkan ratusan ribu pengguna berkumpul dan menjadi bagian dari komunitas perusahaan. Dan, live streaming memungkinkan jutaan orang tersebut menjadi bagian dari acara.
Ditekankan Maggie, live content membuat pengguna tetap up to date dan membantu orang merasa seperti mereka adalah bagian dari komunitas, walaupun mereka tidak dapat hadir pada saat acara fisik atau ketika acara berlangsung.
Menurutnya, pemasar di seluruh Amerika mengadakan pesta di kantor mereka untuk menonton lice content tentang pemasaran liburan yang diselenggarakan oleh Small Business Administration, Constant Contact, Google, Facebook, dan Square. Streaming langsung memfasilitasi pengembangan komunitas jarak jauh semacam itu dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh media pemasaran lain.
Seperti komunitas pemasaran global lainnya, penyelenggara Advertising Week juga menyadari pentingnya live streaming untuk konferensi global mereka. Melalui live streaming, para pembicara Periklanan minggu sekarang misalnya, dapat memperkuat pesan mereka, menjangkau jutaan pemasar dan pemasang iklan, serta memperluas percakapan dan mengembangkan komunitas dengan melibatkan pemasar dan pengiklan global. Live content memfasilitasi pertumbuhan seperti itu dengan cara yang unik dan kuat.
Lantas, bagaimana pemasar dapat memaksimalkan Return on Investment untuk live event? Dijawab Maggie, seperti konten lainnya, live streaming sama berharga dan sama menariknya. “Jadi, jika Anda ingin memastikan bahwa brand dapat menjangkau khalayak yang besar atau ingin memastikan bahwa merek menjangkau dan melibatkan sejumlah besar target market yang tepat, maka Anda perlu meluangkan waktu untuk menentukan target market Anda dan di mana mereka bisa ditemukan secara online. Kenali juga bagaimana lanskap online mereka,” ucapnya.
Ditambahkan Maggie, pastikan juga siaran langsung (live event) Anda ditampilkan secara online di tempat yang disukai target market merek Anda. Manfaatkan platform yang dapat memastikan penayangan maksimal dan penargetan yang tepat. Lalu, pastikan untuk menargetkan ulang pemirsa yang terlibat sehingga merek Anda tidak dilupakan.
(sumber: Huffingtonpost.com)
1 thought on “Memaksimalkan Live Content Sebagai Strategi Pemasaran Merek”